SINGARAJA – fajarbali.com | Adanya tranmisi local yang terjadi di Desa Bondalem, Kecamatan Tejekula membuat pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid 19 menurunkan tim guna melakukan rapid test kepada puluhan para pedagang yang ada di Pasar Desa Bondalem, Kecamatan Tejekula, Rabu (29/4/2020) pagi.
Dalam pelaksanaan rapid test guna memutus penularan virus Corona atau Covid 19 yang tersebar akibat tranmisi local yang ditularkan oleh seorang dokter yang kini tugas di Negara Jepang sempat pulang kemudian keluarganya yakni kedua orang tuanya dinyatakan terkontaminasi virus Corona (Covid 19) dan kini menjalani perawatan di Denpasar. Bukan hanya itu, kedua orang tua sang dokter yang kini tinggal di Denpasar telah dinyatakan positif Covid 19 sempat pulang ke Desa Bondalem yang membuat salah satu pedagang yang kerap berjualan di Pasar Desa Bondalem positif Corona dan kini harus menjalani perawatan di RS Pratama Giri Emas. Pelaksanaan rapid test yang dilaksanakan di halaman kantor LPD Desa Bondalem sebanyak 22 orang pedagang menjalani rapid test dan 10 orang yang dinyatakan sempat kontak terhadap pedagang yang kini sudah dinyatakan positif Covid 19 yang ada di Desa Bondalem.
”Tranmisi local ini pertama diketahui setelah seorang dokter yang tugas di Jepang pulang ke Denpasar menemui orang tuanya positif Covid 19. Kemudian kedua orang tua yang sempat kontak anaknya sempat pulang ke Desa Bondalem dan sempat melakukan kontak dengan pedagang sehingga terjadi tranmisi local,”tutur Perbekel Desa Bondalem, Gede Sadu Adnyana saat dikonfirmasi disela-sela pelaksanaan rapid test. Bahkan Sadu menuturkan kedua orang tua seorang dokter itu sempat pulang ke desa lantaran ada halangan kematian diyakini kalau saat itulah yang bersangkutan mengalami kontak terhadap salah satu pedagang yang kini dinyatakan positif Covid 19.
”Saat itu kami mengetahui warga kami yang tinggal di Denpasar itu yang kini dinyatakan positif Covid 19 sempat pulang ke desa karena ada halangan dan sempat itu kontak dengan pedagang. Hingga kini (kemarin-red) tiga orang masyarakat kami yang positif Covid 19 dimana dua dirawat di Denpasar dan satu di RS Pratama yang ada di Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan,”akunya. Dilain sisi menurut Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra yang saat itu melakukan pemantauwan terhadap pelaksanaan rapid test di Desa Bondalem mengatakan pelaksanaan rapid test tersebut merupakan upaya yang dilakukan dalam mendeteksi terhadap virus.
”Memang pelaksanaan rapid test tersebut untuk mendeteksi virus tersebut karena di Desa Bondalem terjadi tranmisi local yang diakibatkan salah satu orang yang tinggal di Jepang,”jelasnya. Bahkan lanjut Sutjidra pihaknya tidak hanya melakukan rapid test terhadap para pedagang dan masyarakat yang sempat kontak terhadap warga masyarakat yang positif Covid 19 pihaknya juga melakukan rapid test terhadap 50 para Pekerja Migran Indonesia yang sedang menjalani karantina di Sekolah Menangah Pertama (SMP) Negeri 1 Tejekula.
”Setelah kita melakukan rapid test terhadap para pedagang dan masyarakat yang dinyatakan kontak epada pasien Covid 19 kami juga melakukan rapid terhadap para PMI yang sedang menjalani karantina di SMP N 1 Tejekula. Hal ini merupakan rapid test yang kedua kalinya buat para PMI,”tuturnya. Bagi para PMI, lanjut Sutjidra yang hasil rapid testnya yang kedua negative dapat dikembalikan kepada keluarganya namun harus tetap melakukan karantina dirumah selama 14 hari.
”Untuk para PMI yang hasil rapid testnya kedua negative tentunya yang bersangkutan dikembalikan ke keluarga namun harus tetap menjalani karantina dirumahnya selama 14 hari lagi agar benar-benar yang bersangkutan sehat,”himbaunya. Hingga berita ini ditulis hasil rapid test sebanyak 82 orang yang terdiri dari 22 orang pedagang dan 10 orang yang sempat kontak terhadap pasien positif Covid serta 50 orang PMI dimana hasil tasnya menunjukkan sebanyak delapan orang positif. Dimana dari delapan orang positih itu diantaranya tuju orang dari pedagang dan satu orang PMI. (ags).