Mangupura-fajarbali.com | Libur hari raya keagamaan biasanya menjadi momen untuk mengunjungi objek wisata bersama keluarga. Mengingat hari raya keagamaan kali ini masih bertepatan pandemi Covid-19, pengelola tempat wisata dituntut dapat menyediakan fasilitas pendukung seperti toilet yang bersih sebagai kebutuhan dasar bagi pengunjung maupun wisatawan. Pasalnya fasilitas toilet bersih di masa pandemi menjadi standar yang dipersyaratkan untuk mencegah penularan Covid-19.
"Ditengah situasi pandemi Covid-19, protokol kesehatan yang ketat seperti menggunakan masker, menjaga jarak fisik, rajin membersihkan tangan harus diterapkan di tempat wisata, termasuk penyediaan toilet sehat dan bersih. Penerapan kebersihan toilet bagi kawasan wisata di Bali sangatlah penting, pasalnya kebutuhan toilet umum sering menjadi titik lemah dari rangkaian kegiatan pariwisata, baik yang dibangun khusus maupun yang menyatu dengan fasilitas lainnya," ungkap Praktisi Pariwisata Naning Adiwoso, Senin (3/5/2021).
Baca Juga :
Abadikan Momen Ramadan 2021 Bersama Keluarga
KPPG Bali Gelar Pelatihan Pelatihan Mejejahitan Banten
Naning menyarankan sejumlah pembenahan yang dapat dilakukan pengelola tempat wisata terkait kondisi toilet di tempatnya masing-masing, agar dapat memenuhi standar yang dipersyaratkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia untuk mencegah penularan Covid-19.
Ia menekankan keberadaan toilet yang bersih dan baik di setiap tempat wisata di Pulau Dewata menjadi tugas bersama yaitu pemangku kebijakan dan seluruh pelaku pariwisata Bali.
"Penyediaan fasilitas toilet bersih bisa menjadi langkah awal untuk menciptakan toilet sebagai beranda depan upaya pemulihan pariwisata Bali dari dampak pandemi Covid-19," imbuhnya.
Sejak pandemi menyebar di Bali, pemerintah memberlakukan penerapan protokol kesehatan berbasis kebersihan, kesehatan, keamanan dan kelestarian lingkungan atau CHSE di tempat wisata, hotel, restoran, pusat perbelanjaan maupun toilet. Guna meyakinkan masyarakat bahwa toilet yang digunakan aman dan nyaman, pengelola pun menempelkan stiker yang menandai telah mendapatkan sertifikat CHSE dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif belum lama ini juga telah meluncurkan program revitalisasi toilet destinasi wisata di Bali dan di lima destinasi super prioritas. Program ini merupakan upaya Kemenparekraf/Baparekraf dalam menghadirkan toilet yang nyaman bagi wisatawan sekaligus memenuhi unsur kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan keberlangsungan lingkungan yang menjadi perhatian utama wisatawan pascapandemi. Revitalisasi toilet destinasi wisata ini merupakan kegiatan kolosal yang melibatkan publik, institusi pendidikan, dan media. (dha)
"Ditengah situasi pandemi Covid-19, protokol kesehatan yang ketat seperti menggunakan masker, menjaga jarak fisik, rajin membersihkan tangan harus diterapkan di tempat wisata, termasuk penyediaan toilet sehat dan bersih. Penerapan kebersihan toilet bagi kawasan wisata di Bali sangatlah penting, pasalnya kebutuhan toilet umum sering menjadi titik lemah dari rangkaian kegiatan pariwisata, baik yang dibangun khusus maupun yang menyatu dengan fasilitas lainnya," ungkap Praktisi Pariwisata Naning Adiwoso, Senin (3/5/2021).
Baca Juga :
Abadikan Momen Ramadan 2021 Bersama Keluarga
KPPG Bali Gelar Pelatihan Pelatihan Mejejahitan Banten
Naning menyarankan sejumlah pembenahan yang dapat dilakukan pengelola tempat wisata terkait kondisi toilet di tempatnya masing-masing, agar dapat memenuhi standar yang dipersyaratkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia untuk mencegah penularan Covid-19.
Ia menekankan keberadaan toilet yang bersih dan baik di setiap tempat wisata di Pulau Dewata menjadi tugas bersama yaitu pemangku kebijakan dan seluruh pelaku pariwisata Bali.
"Penyediaan fasilitas toilet bersih bisa menjadi langkah awal untuk menciptakan toilet sebagai beranda depan upaya pemulihan pariwisata Bali dari dampak pandemi Covid-19," imbuhnya.
Sejak pandemi menyebar di Bali, pemerintah memberlakukan penerapan protokol kesehatan berbasis kebersihan, kesehatan, keamanan dan kelestarian lingkungan atau CHSE di tempat wisata, hotel, restoran, pusat perbelanjaan maupun toilet. Guna meyakinkan masyarakat bahwa toilet yang digunakan aman dan nyaman, pengelola pun menempelkan stiker yang menandai telah mendapatkan sertifikat CHSE dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif belum lama ini juga telah meluncurkan program revitalisasi toilet destinasi wisata di Bali dan di lima destinasi super prioritas. Program ini merupakan upaya Kemenparekraf/Baparekraf dalam menghadirkan toilet yang nyaman bagi wisatawan sekaligus memenuhi unsur kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan keberlangsungan lingkungan yang menjadi perhatian utama wisatawan pascapandemi. Revitalisasi toilet destinasi wisata ini merupakan kegiatan kolosal yang melibatkan publik, institusi pendidikan, dan media. (dha)