GIANYAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Nelayan dan warga Banjar Gumicik yang berada di Pantai Gumicik Desa Ketewel, kini bias bernafas lega. Hal ini karena setelah penantian panjang, akhirnya tanggul pantai penahan abrasi di Pantai Gumicik terealisasi. Penahan abrasi ini menyambung krib antara Denpasar (wilayah Padang Galak) sampai perairan Gianyar dengan panjang sekitar 500 meter.
Pegiat nelayan Banjar Gumicik, Desa Ketewel, Wayan Puja menyebut pemasangan krib sudah dimulai sejak beberapa pekan lalu. Dimana alat berat sudah mulai bekerja dan material batu dan lainnya sudah masuk ke lokasi proyek. “Berapa anggarannya kami tidak tahu. Setahu kami itu proyek pusat yang panjangnya sekitar 500 meter, menghubungkan tanggul pantai Denpasar-Gianyar,” jelas Wayan Puja, Rabu (28/4/2021) kemarin.
Bahkan dari informasi yang didapat, nelayan Pantai Gumicik disediakan space untuk sandaran perahu dan tempat laju perahu.
“Nelayan Gumicik sangat senang, nanti ada sandaran perahu. Karena sebelumnya perahu-perahu nelayan dititipkan di pantai lain, mengingat di Pantai Gumicik tidak ada tempat,” jelasnya.
Baca Juga :
Pariwisata Harus Dimanfaatkan Untuk Memasarkan Hasil Pertanian
Jelang Hari Raya Galungan, Suyasa Bagikan Daging Babi 4 Ton
Selain akan dinikmati nelayan, tanggul pantai tersebut akan mengamankan lahan milik warga setempat, mengingat jarak pantai dengan bangunan warga sekitar 5 meter. Bahkan beberapa bangunan warga sebelumnya sudah tergerus ombak.
Atas proyek tersebut, Wayan Puja mengucapkan terimakasihnya kepada Gubernur Bali, Wayan Koster yang telah ikut membantu penanganan abrasi di wilayahnya.
“Kami berterimakasih kepada Gubernur Bapak Koster, pihak Balai yang telah merealisasikan tanggul pantai,” ucap Wayan Puja.
Dikatakannya, selain membuat nyaman para nelayan juga memberikan rasa nyaman kepada penduduk yang tinggal di pesisir. “Setidaknya kami bias nyaman, lahan warga tidak tergerus abrasi lagi,” ungkapnya. (sar)
Pegiat nelayan Banjar Gumicik, Desa Ketewel, Wayan Puja menyebut pemasangan krib sudah dimulai sejak beberapa pekan lalu. Dimana alat berat sudah mulai bekerja dan material batu dan lainnya sudah masuk ke lokasi proyek. “Berapa anggarannya kami tidak tahu. Setahu kami itu proyek pusat yang panjangnya sekitar 500 meter, menghubungkan tanggul pantai Denpasar-Gianyar,” jelas Wayan Puja, Rabu (28/4/2021) kemarin.
Bahkan dari informasi yang didapat, nelayan Pantai Gumicik disediakan space untuk sandaran perahu dan tempat laju perahu.
“Nelayan Gumicik sangat senang, nanti ada sandaran perahu. Karena sebelumnya perahu-perahu nelayan dititipkan di pantai lain, mengingat di Pantai Gumicik tidak ada tempat,” jelasnya.
Baca Juga :
Pariwisata Harus Dimanfaatkan Untuk Memasarkan Hasil Pertanian
Jelang Hari Raya Galungan, Suyasa Bagikan Daging Babi 4 Ton
Selain akan dinikmati nelayan, tanggul pantai tersebut akan mengamankan lahan milik warga setempat, mengingat jarak pantai dengan bangunan warga sekitar 5 meter. Bahkan beberapa bangunan warga sebelumnya sudah tergerus ombak.
Atas proyek tersebut, Wayan Puja mengucapkan terimakasihnya kepada Gubernur Bali, Wayan Koster yang telah ikut membantu penanganan abrasi di wilayahnya.
“Kami berterimakasih kepada Gubernur Bapak Koster, pihak Balai yang telah merealisasikan tanggul pantai,” ucap Wayan Puja.
Dikatakannya, selain membuat nyaman para nelayan juga memberikan rasa nyaman kepada penduduk yang tinggal di pesisir. “Setidaknya kami bias nyaman, lahan warga tidak tergerus abrasi lagi,” ungkapnya. (sar)