Denpasar-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Mewabahnya Covid-19 di seluruh Indonesia khususnya di Bali tidak hanya menurunkan sektor pariwisata yang menjadi andalan perekonomian masyarakat, pandemi yang telah berlangsung selama setahun lebih ini juga berimbas pada perdagangan, ekspor dan pertanian. Menanggapi hal tersebut, Praktisi Ekonomi Panudiana Kuhn mendukung sepenuhnya program mewujudkan Bali menjadi zona hijau sehingga pariwisata bisa dibuka untuk wisatawan mancanegara.
"Pemerintah sudah sangat serius dalam menanggulangi pandemi Covid-19 dengan berbagai upaya termasuk mengencangkan vaksinasi di tiga wilayah zona hijau. Masyarakat sepatutnya mendorong percepatan program vaksinasi, sehingga pariwisata dan pendukung lainnya dapat segera pulih," ujarnya, Rabu (7/4/2021).
Menurutnya, ekonomi Bali mesti bangkit meski dalam masa pandemi Covid-19. Namun, ini hanya bisa dilakukan jika pariwisata Bali dibuka untuk pasar mancanegara. Untuk membuka pasar mancanegara, Bali wajib masuk dalam zona hijau.
"Untuk itu, semua masyarakat di Bali mesti mengikuti program vaksinasi, termasuk orang asing dan penduduk pendatang. Program vaksinasi targetnya 70 persen dari jumlah penduduk Bali," imbuhnya.
Baca Juga :
Dinas Pariwisata Se-Bali Satukan Persepsi dan Komitmen, Nusa Dua, Sanur dan Ubud Pilot Projek Pembukaan Pariwisata
Jelang Galungan, Perindag Gelar Pasar Tani Untuk Pegawai ASN, Berdayakan Produk Hasil Pertanian Gianyar
Diakuinya, sektor ekspor juga mengalami penurunan akibat kendala penerbangan dan banyak negara yang menerapkan kebijakan lockdown. Praktis permintaan barang ekspor menurun karena banyak toko di negara pasar yang masih tutup.
"Kegiatan vaksinasi Covid-19 menyasar seluruh komponen masyarakat Bali termasuk pelaku pariwisata dan pelaku ekspor merupakan salah satu upaya pemerintah guna mempercepat pemulihan ekonomi Bali," terangnya.
Dalam upaya mendukung sektor pariwisata agar segera bangkit, program vaksinasi ini tentunya harus menyesuaikan dengan ketersediaan vaksin.
"Kami harapkan pemerintah pusat bisa memberikan prioritas vaksin sebagai upaya terbaik untuk pemulihan ekonomi. Jika Bali sudah sepenuhnya masuk zona hijau, sektor pariwisata akan bergeliat dan permintaan produk pertanian, UMKM serta kegiatan ekspor juga akan mengalami peningkatan," tandasnya. (dha)
"Pemerintah sudah sangat serius dalam menanggulangi pandemi Covid-19 dengan berbagai upaya termasuk mengencangkan vaksinasi di tiga wilayah zona hijau. Masyarakat sepatutnya mendorong percepatan program vaksinasi, sehingga pariwisata dan pendukung lainnya dapat segera pulih," ujarnya, Rabu (7/4/2021).
Menurutnya, ekonomi Bali mesti bangkit meski dalam masa pandemi Covid-19. Namun, ini hanya bisa dilakukan jika pariwisata Bali dibuka untuk pasar mancanegara. Untuk membuka pasar mancanegara, Bali wajib masuk dalam zona hijau.
"Untuk itu, semua masyarakat di Bali mesti mengikuti program vaksinasi, termasuk orang asing dan penduduk pendatang. Program vaksinasi targetnya 70 persen dari jumlah penduduk Bali," imbuhnya.
Baca Juga :
Dinas Pariwisata Se-Bali Satukan Persepsi dan Komitmen, Nusa Dua, Sanur dan Ubud Pilot Projek Pembukaan Pariwisata
Jelang Galungan, Perindag Gelar Pasar Tani Untuk Pegawai ASN, Berdayakan Produk Hasil Pertanian Gianyar
Diakuinya, sektor ekspor juga mengalami penurunan akibat kendala penerbangan dan banyak negara yang menerapkan kebijakan lockdown. Praktis permintaan barang ekspor menurun karena banyak toko di negara pasar yang masih tutup.
"Kegiatan vaksinasi Covid-19 menyasar seluruh komponen masyarakat Bali termasuk pelaku pariwisata dan pelaku ekspor merupakan salah satu upaya pemerintah guna mempercepat pemulihan ekonomi Bali," terangnya.
Dalam upaya mendukung sektor pariwisata agar segera bangkit, program vaksinasi ini tentunya harus menyesuaikan dengan ketersediaan vaksin.
"Kami harapkan pemerintah pusat bisa memberikan prioritas vaksin sebagai upaya terbaik untuk pemulihan ekonomi. Jika Bali sudah sepenuhnya masuk zona hijau, sektor pariwisata akan bergeliat dan permintaan produk pertanian, UMKM serta kegiatan ekspor juga akan mengalami peningkatan," tandasnya. (dha)