https://www.traditionrolex.com/27 Suyasa Sampaikan Pentingnya Wawasan Kebangsaan di Era Disrupsi - FAJAR BALI
 

Suyasa Sampaikan Pentingnya Wawasan Kebangsaan di Era Disrupsi

(Last Updated On: 01/12/2022)

                                 Sekda Buleleng Gede Suyasa

SINGARAJA – fajarbali.com |Wawasan Kebangsaan menjadi sangat penting dikuasai oleh generasi milenial. Khususnya di era disrupsi dimana informasi sangat cepat beredar. Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) yang juga Ketua Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) Kabupaten Buleleng Gede Suyasa saat ditemui usai membuka Sosialisasi Empat Konsensus Dasar pada Generasi Muda di Ruang Seminar Fakultas Kedokteran Undiksha, Rabu (30/11).

 

Suyasa menjelaskan sosialisasi ini dilakukan dan utamanya menyasar generasi muda. Generasi muda saat ini mengalami dinamika kehidupan yang sangat beragam. Informasi sekarang bisa didapatkan dimanapun dan kapanpun. Ini terjadi karena era disrupsi yang semakin berkembang. Namun, dinamika apapun yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kecintaan pada bangsa harus tetap tertanam.“Wawasan kebangsaan harus lebih luas lagi. Menguatkan kecintaannya terhadap bangsa,” jelasnya.

 

Pada zaman sekarang ini, faktor eksternal sangat mempengaruhi wawasan kebangsaan daripada generasi muda. Interaksi khususnya di media sosial sangat masif saat ini. Informasi bertebaran dan semua orang bisa menyampaikan informasi maupun opini yang dimiliki. “Akan tetapi, dengan wawasan kebangsaan yang dimiliki,” ucap Suyasa.

 

Lebih lanjut, Suyasa mengatakan, perkembangan teknologi juga sangat berpengaruh terhadap wawasan kebangsaan dan bagaimana generasi muda ini dapat mencintai bangsa dan negaranya. Tetap mencintai bangsa dan negara, namun tetap adaptif pula terhadap perkembangan zaman. Hal tersebut yang perlu digaungkan dalam wawasan kebangsaan ini. “Pasti ada pengaruhnya semua itu. Cuma pengaruh yang diciptakan oleh perkembangan teknologi informasi tidak mengganggu, tidak menurunkan wawasan kebangsaan mereka, tidak menurunkan kecintaannya pada bangsa dan negara, serta tidak menurunkan semangatnya untuk menjaga persatuan,” kata dia.

 

Disinggung mengenai peserta yang hadir dari berbagai suku, agama, danetnis, mantan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga(Disdikpora) Buleleng ini mengungkapkan bahwa menerima keberagaman itumerupakan salah satu bentuk dari wawasan kebangsaan. Keberagamanmenjadi sebuah kekayaan bagi Indonesia sebagai sebuah bangsa.Mahasiswa ataupun generasi muda yang berasal dari luar daerah selaludirangkul dan diundang dalam sebuah kegiatan. “Kita berada dalamkeberagaman yang sangat baik untuk memperkuat persatuan dan kesatuan,”ungkap Suyasa.

 

Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)Komang Kappa Tri Aryandono menyebutkan bahwa sosialisasi mengenaiwawasan kebangsaan dan empat empat konsensus dasar ini dianggarkankepada seluruh mitra kerja di Kesbangpol. Tidak hanya PPWK namun jugaberbagai forum kebangsaan seperti Forum Pembauran Kebangsaan (FPK),Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Kewaspadaan DiniMasyarakat (FKDM). “Sasarannya adalah seluruh elemen termasukmasyarakat dan juga elemen pendidikan. Artinya sesuai dengan tupoksimasing-masing forum kita sasar,” sebutnya. W – 008

 

 Save as PDF

Next Post

Jelang Akhir Tahun, Bupati Mahayastra Tinjau Sejumlah Proyek

Kam Des 1 , 2022
Saat melihat proyek Padat Karya Desa Sidan, realisasi sudah mencapai 80%, sedangkan kondisi proyek tinggal cor beton. "Saat ini sedang pembesian, dua hari mendatang alan cor beton dan selesai, tinggal masa pemeliharaan," jelas Bupati Mahayastra.
FB_IMG_1669866317049-30ef4584

Berita Lainnya