STMIK Denpasar Kembangkan Program “Smart Village”

DENPASAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | STMIK Denpasar telah melakukan berbagai kerja sama bidang teknologi informasi (TI) dengan masyarakat desa. Salah satu program yang gencar dilakukan, yakni mewujudkan desa melek teknologi “Smart Village”.

Ketua STMIK Denpasar I Nyoman Bagus Suweta Nugraha menjelaskan, sebagaimana program Nawa Cita Presiden Joko Widodo, pendidikan mesti dimulai dari tingkat desa. Oleh karena itu, STMIK akan membantu meningkatkan infrastruktur, dengan mengembangkan aplikasi penyedia layanan administrasi di perangkat desa.

 

Sekolah tinggi yang berdiri sejak 1993 ini juga berkomitmen membantu memfasilitasi pendidikan TI, dengan memberi pembinaan kepada perangkat desa berupa pelatihan, seminar, dan sebagainya terkait dengan pengembangan informasi berbasis teknologi dan digital.

 
“Dengan adanya dana desa, memungkinkan untuk meningkatkan infrastruktur. Smart City kalau tidak didukung dengan Smart Village, kemajuan daerah juga tidak akan mungkin, karena pendidikan bermula dari tingkat bawah,” terang Bagus Suweta, Rabu (23/5) di kampus STMIK Denpasar.
 
Suweta menambahkan, program Smart Vilage sudah berjalan lama. Dalam satu tahun bisa diadakan sosialisasi sebanyak empat sampai enam kali. Program-program pengembangan tersebut, juga di dalamnya dilakukan penguatan kewirausahaan berbasis digital bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
 
 
Desa-desa yang pernah dikunjungi meliputi desa yang ada di Kabupaten Gianyar, Bangli, dan Denpasar. Program ini direncanakan bakal dilakukan secara menyeluruh di desa-desa pelosok Bali.
 
 
Selain Smart Village, STMIK Denpasar juga dipercaya sebagai salah satu sekolah tinggi TI yang ditunjuk Dinas Pendidikan Provinsi Bali untuk menyiapkan penerapan e-learning di SMA/SMK di Bali. Sekolah TI pertama di Bali ini mendapat tugas membina SDM atau tenaga pendidik dan kependidikan di Kabupaten Gianyar dalam menyambut pelaksanaan e-learning yang kabarnya bakal diawali dengan sosialisasi pada Tahun 2018/2019 ini.
 
 
“Kami sudah dipanggil oleh bapak gubernur, dalam hal ini karena Bali menjadi pilot project, tentu kami terlebih dulu memberikan pembinaan. Dari sisi gurunya dulu dipersiapkan karena ke depan semua mata pelajaran akan berbasis teknologi,” jelasnya. (eka)
Scroll to Top