Stabilkan Pertumbuhan Ekonomi, Pemkab Bangli Teken MoU Dengan Pemkab Banyuwangi

Loading

BANGLI-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Di tengah keterpurukan sektor pariwisata di Bali akibat pandemi Covid-19, Pemkab Bangli terus berupaya menstabilkan pertumbuhan perekonomian masyarakat.

Salah satu upaya yang dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan Pemerintah Banyuwangi, Jawa Timur di bidang pertanian, peternakan hingga jasa perdagangan. Hal tersebut terungkap saat Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi, belum lama ini.

Didampingi asisten perekonomian dan pembangunan I Nyoman Widiana beserta OPD dilingkungan pemerintah Kabupaten Bangli, rombongan yang dipimpin Wabup Wayan Diar diterima langsung oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar di Balai Penyuluh ,Pertanian Genteng,kecamatan Genteng kab Banyuwangi. Kata Wayan Diar, seperti kita ketahui dampak pandemi covid 19 sangat berpengaruh di segala aspek terutama pada kondisi kesehatan dan perekonomian.

Baca Juga :
BKOW. IWAPI, WHDI dan UNBI sepakati kerjasama bidang Sosial Kemanusiaan bersama PMI Bali
PKB 2021 Siap Digelar Dengan Penerapan Prokes yang Ketat


“Tidak dapat dipungkiri perekonomian kita saat ini dalam kondisi tidak stabil. Khususnya di Bali pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi yang sangat dalam mencapai minus 9,31 persen tahun 2020. Dan, pertumbuhan ekonomi Bali kuartal 1 tahun 2021 terkontraksi 9,85 persen karena ekonomi Bali tergantung pada pariwisata sebesar 51 persen,” bebernya .

Atas dasar tersebut,pihaknya mengaku terdorong berupaya melakukan pertumbuhan ekonomi diluar sektor pariwisata. Seperti di sektor  pertanian, perdagangan, jasa dan sebagainya guna mengatasi masalah tersebut. “Pemkab Bangli melakukan transformasi pertumbuhan ekonomi. Adapun tekanan yang paling menonjol adalah dari segi permintaan dan penawaran. Inilah maksud dan tujuan kami menyelenggarakan kunker ke Banyuwangi beberapa waktu yang lalu,” jelasnya saat dikonfirmasi awak media, Senin (7/6/2021) kemarin.

Dalam hal ini, lanjut Diar, jalinan kerjasama sangat diperlukan. Salah satu contohnya, potensi unggulan kabupaten Bangli sebagai produsen telur terbesar di Bali. Sedangkan Banyuwangi sebagai produsen pakan ternak. “Potensi lainnya kabupaten Banyuwangi surplus beras. Sedangkan Kabupaten Bangli membutuhkan beras. Untuk itu, kebijakan pemerintah daerah melalui mekanisme kerjasama (MoU) tentu akan lebih optimal dan memiliki kepastian berusaha bagi masyarakat,” bebernya.

Sementara Bupati Banyuwangi dalam sambutannya memberikan apresiasi atas keinginanan Pemkab Bangli dengan melakukan jalinan kerjasama diluar sektor pariwisata tersebut. “Kerjasama antar  dua kabupaten ini, kita harapkan kedepan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi kedua belah pihak,” tegasnya. (ard)
Scroll to Top