Siapkan Rancang Bangun SIK-KBS, Dinkes Bali Gelar Rakor Secara Virtual

(Last Updated On: 27/08/2020)

DENPASAR-fajarbali.com | Dalam upaya mematangkan konsep Rancang Bangun Sistem Informasi Kesehatan Krama Bali Sejahtera (SIK-KBS), Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) secara virtual dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Puskesmas se-Bali. Rakor yang dipimpin oleh Sekretaris Dinkes Provinsi Bali, I Made Suwitra membahas terkait penyiapan sistem informasi kesehatan yang terintegrasi antar faskes dan antar daerah di Bali sesuai dengan visi dan misi Pemprov Bali.

“Dalam era digital ini mau tidak mau, siap tidak siap kita harus bisa menyesuaikan dengan situasi/perkembangan arus informasi saat ini terlebih lagi dalam pengelolaan informasi kesehatan. Kita Dinkes Provinsi Bali sedang menyiapkan sistem informasi kesehatan yang terintegrasi antar faskes dan antar daerah di Bali sesuai dengan visi dan misi Pemprov Bali sebagaimana sudah diatur dalam Perda Bali No. 6 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Kesehatan, dimana diantaranya mengamanatkan bahwa setiap faskes wajib menyelenggarakan sistem informasi kesehatan secara terintegrasi,” papar Suwitra.

Untuk melaksanakan amanat Perda tersebut, lanjut Suwitra, saat ini juga sedang disiapkan Ranpergub tentang SIK-KBS. “Dalam rangka menyiapkan rancang bangun SIK-KBS yang aplikatif, kita ingin mendapatkan masukan dari para pengguna dalam hal ini Puskesmas dan Dinkes Kabupaten/Kota,” ungkapnya.

SIK- KBS yang akan dibangun setidaknya nantinya dapat diakses secara cepat oleh pengguna dalam hal ini masyarakat dan stakeholders terkait untuk mengetahui lokasi faskes terdekat, fasilitas pelayanan yang disediakan faskes, nomor antrean, ketersediaan tempat tidur di faskes, riwayat kesehatan secara terintegrasi. “Hanya saja ditekankan bahwa sistem ini akan berfungsi secara optimal manakala setiap faskes dapat menginput data secara realtime dan up to date,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Suwitra menjelaskan bahwa agar sistem ini dapat berjalan secara optimal, setiap faskes mesti menyiapkan perangkat keras dan perangkat lumak termasuk jaringan yang memadai serta tenaga operasional yang nantinya akan dilatih dari Provinsi.

Beberapa masukan yang disampaikan oleh peserta rapat antara lain mengharapkan agar sistem yang akan dibangun bisa mengatur prioritas nomor antrean untuk lansia, dapat menbedakan pasien lama dan baru, membatasi jumlah kunjungan sesuai kapasitas pelayanan di faskes dan tidak lagi dibebankan dengan laporan lainnya seperti SP2TP dll.

“Bahwa apa yang diharapkan oleh peserta akan diupayakan bisa diakomodir sebagaimana juga dijelaskan oleh Diskominfos. Terkait dengan laporan lainnya, sepanjang faskes (puskesmas) sudah terhubung dengan e-SIKDA atau e- Pus dapat dipastikan kebutuhan data atas laporan dimaksud sudah terpenuhi, karena SIK-KBS nantinya juga akan diintegrasikan dengan e-SIKDA yang merupakan aplikasi dari pusat. Mudah-mudahan Sistem ini bisa diterapkan mulai awal tahun depan secara bertahap,” tutup Suwitra. (dhar)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

KPU Bangli Optimis Partisipasi Pemilih Capai 85 Persen

Kam Agu 27 , 2020
Dibaca: 6 (Last Updated On: 27/08/2020)BANGLI-fajarbali.com | Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bangli, telah menuntaskan proses pencocokan dan penelitian (coklit) dalam pemuktahiran data pemilih jelang pilkada serentak 9 desember mendatang. Hanya saja, hasil masih menunggu proses rekapitulasi di tinggat desa.  Save as PDF

Berita Lainnya