Kepala SMK Teknas Denpasar Ni Wayan “Agek” Parwatiasih (pegang mic) menerima perwakilan PNB, di Gedung SMK Teknas, Jumat (17/2/2023).
DENPASAR – fajarbali.com | SMK Teknologi Nasional (Teknas) Denpasar terus berupaya memberikan layanan terbaik buat peserta didiknya. Salah satunya menjalin kerja sama dengan Politeknik Negeri Bali (PNB) dalam program D2 Fast Track atau jalur cepat.
Kerja sama D2 Fast Track untuk jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) sudah berjalan. Sejumlah peserta didik SMK Teknas kelas XII tercatat sudah menjadi mahasiswa PNB jalur cepat tersebut.
Terbaru, SMK Teknas membuka peluang bagi peserta didiknya di jurusan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (OTKP), serta Multimedia.
Hal itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kepala SMK Teknas Ni Wayan “Agek” Parwatiasih, M.Pd., dengan perwakilan PNB, bertempat di gedung SMK Teknas Jl. Tukad Yeh Aya 15, Jumat (17/2/2023).
Usai penandatanganan MoU dan sosialisasi dari pihak PNB, Agek menjelaskan, D2 Fast Track merupakan pilihan realistis bagi murid SMK. Sebab, sebagian besar alasan seseorang memilih SMK karena ingin cepat dan langsung bekerja. Meskipun tetap berpeluang melanjutkan ke perguruan tinggi dan berwirausaha.
Kepala sekolah perempuan yang gemar berorganisasi ini mengungkapkan, banyak kelebihan yang didapat jika anak asuhnya memilih jalur cepat.
Pertama, meningkatkan kompetisi diri, peluang kerja semakin lebar karena stakeholder (PNB) punya jaringan luas dengan industri, selanjutnya, waktu yang ditempuh dalam pendidikan relatif singkat, serta yang paling penting biaya pendidikan sangat terjangkau, kurang lebih satu jutaan per semester.
“Waktu untuk proses kuliahnya juga singkat. Hanya ditempuh 3 semester. 1 semester sudah ditempuh di SMK Teknas, 1 semester di PNB dan 1 tahun magang di industri. Jadi jika dihitung hanya ditempuh 3 semester dengan ijasah D2,” terangnya.
Setelah lulus D2 Fast Track, masih kata Agek, yang bersangkutan bisa melanjutkan lagi ke Sarjana Terapan yang ditempuh dua tahun. Ini sangat mudah karena tinggal mengonversi nilai dan mata kuliah.
Agek berharap program D2 Fast Track menarik perhatian peserta didiknya. Meski demikian, bagi lulusannya yang memilih program sarjana, ia merekomendasikan Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar, karena berada dalam satu badan penyelenggara, yakni Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas).
“Lulusan kami sebenarnya luar biasa. Misalnya yang keterima kerja di Telkom udah 28 orang,” ujarnya sembari menyebut kegiatan hari ini dirangkai dengan pemberian “reward” bagi anak didiknya yang berprestasi di berbagai ajang lomba belum lama ini.
Perwakilan PNB, Kadek Dwi Cahyaputra, menambahkan, pihaknya menyosialisasikan dua program studi (prodi) terbaru yang bernaung di bawah Prodi Administrasi Niaga, yakni Prodi Manajemen Operasional Bisis Digital (MOBD) dan Operasionalisasi Perkantoran Digital (OPD).
Menurutnya, jurusan OTKP punya linieritas dengan Prodi OPD untuk dilanjutkan di D2 Fast Track. Apalagi, PNB juga terlibat dalam penyelarasan kurikulum di SMK Tenkas.
Pada prinsipnya, kata Dwi, semua prodi di PNB terbuka untuk D2 Fast Track asalkan jurusannya berkesesuaian dengan jurusan di SMK. Terkait proses seleksi D2 Fast Track, ia mengimbau calon mahasiswa mem-follow akun instagram masing-masing prodi.
“Tiap prodi sudah ada akun instagramnya. Silakan follow. Nanti cek info di sana. Ada link, bisa unggah berkas. Kami seleksi secara internal,” kata Dwi seraya mengaku kedua prodi ini mendapatkan antusiasme yang cukup tinggi dari sejumlah SMK di Bali, karena D2 Fast Track merupakan program pemerintah yang bertujuan membantu masyarakat. (Gde)