Separuh Superkomputer Tercepat Dunia Kini Digdaya Berkat AMD

IMG-20250825-WA0021
Alexis Lee, Commercial Lead ASEAN - AMD, menjadi panelis dalam ajang NeutraDC Summit 2025.

MANGUPURA-fajarbali.com | Separuh dari superkomputer tercepat di dunia kini mengandalkan teknologi AMD. Fakta ini ditegaskan dalam ajang NeutraDC Summit 2025 yang digelar di Hotel Mulia, Bali, Senin (25/8), di mana AMD hadir sebagai Partner Sponsor sekaligus memperkenalkan inovasi terbarunya di bidang kecerdasan buatan (AI) dan pusat data.

AMD Commercial Lead ASEAN, Alexis Lee, mengungkapkan bahwa dari 10 superkomputer tercepat dunia, lima di antaranya menggunakan solusi AMD, termasuk peringkat nomor satu dan dua saat ini.

“Selain tercepat, superkomputer berbasis AMD juga lebih hemat energi hingga 50 persen dibanding generasi sebelumnya,” ujar Alexis Lee.

Posisi AMD kian menguat karena teknologi mereka juga digunakan oleh raksasa global seperti Meta, Microsoft, Oracle, dan Facebook untuk mengelola pusat data. Portofolio AMD mencakup CPU, GPU, solusi jaringan hingga AI software, yang dirancang terbuka, fleksibel, dan dapat diprogram sesuai kebutuhan ekosistem modern.

Di forum ini, AMD turut memperkenalkan prosesor EPYC 9005 Series dan GPU Instinct MI350 Series sebagai bukti komitmennya pada inovasi. EPYC 9005 berbasis arsitektur “Zen 5” hadir dengan hingga 192 core, menghadirkan kinerja 2,7 kali lebih optimal dengan efisiensi energi lebih baik.

Sementara Instinct MI350 menawarkan peningkatan komputasi AI empat kali lipat dan kemampuan inferensi 35 kali lebih cepat, menjadi solusi strategis untuk AI generatif dan pusat data berperforma tinggi.

Commercial Lead AMD Indonesia, Brando Lubis, menambahkan bahwa AMD siap mendukung masa depan AI dengan infrastruktur komputasi end-to-end. “AMD berada di posisi unik untuk mendukung setiap lapisan—dari CPU EPYC, GPU Instinct, DPU Pensando, hingga jaringan skala luas,” jelasnya.

Meski begitu, AMD mengakui tantangan besar dalam adopsi AI terletak pada konsumsi daya, keamanan data, dan keterbatasan talenta. Untuk menjawab hal itu, AMD terus mengalokasikan 25 persen pendapatannya untuk riset dan pengembangan (R&D) serta bekerja sama dengan lembaga pendidikan dalam menyiapkan tenaga ahli AI.

BACA JUGA:  Indosat Ooredoo Hutchison Pertahankan Profitabilitas dan Perkuat Fondasi Bisnis di Tengah Dinamika Pasar yang Menantang

Dengan langkah ini, AMD menegaskan perannya bukan sekadar produsen prosesor, melainkan mitra strategis global dalam membangun masa depan AI dan data center yang lebih efisien, aman, dan berkelanjutan.

Scroll to Top