Seniman Peraih Wija Kusuma Ditanggung BPJS Ketenagakerjaan

GIANYAR-fajarbali.com |  Seniman Gianyar yang telah berumur 50 tahun dan telah mengabdikan hidupnya untuk seni dan budaya, sejak Tahun 2018 lalu oleh Pemkab Gianyar telah ditanggung BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga seniman yang telah meraih penghargaan Wija Kusuma dari Pemkab Gianyar, biaya preminya ditanggung Pemkab Gianyar. Bahkan seniman peraih Wija Kusuma ini, diberikan santunan meninggal sebesar Rp 24 juta oleh Pemkab melalui Dinas Kebudayaan Gianyar.
 

Walau premi BPJS Ketenagakerjaan ditanggung pemerintah, namun masih banyak seniman peraih Wija Kusuma tercecer, sehingga belum mendapatkan pembayaran BPJS oleh pemerintah. Tercecernya seniman peraih Wija Kusuma ini karena berbagai sebab seperti pelaporan dari pihak kecamatan terlambat, atau karena menjadi PNS dan alas an lainnya. Disisi lain, Di Gianyar sendiri terdapat 337 seniman yang sudah meraih penghargaan Wija Kusuma sejak Tahun 1998. Sedangkan yang sudah memiliki kartu BPJS Ketenagakerjaan baru 128 seniman.
Kadisbud Gianyar, Gusti Ngurah Wijana, Selasa (27/2/2018) membenarkan kalau 209 seniman peraih Wija Kusuma belum tercover BPJS Ketenagakerjaan. “Banyak factor sehingga belum tercover, selain karena lambatnya penyetoran data ke Disbud, ada juga yang meninggal atau mungkin karena menjadi PNS,” bebernya. Pemberian premi BPJS tersebut sejak Tahun 2018 dan seniman yang tercover Wija Kusuma sejak Tahun 1998 lalu.  “Setiap seniman mendapat premi sebesarRp 16.000 perbulannya, setahunnya kurang lebih dua juta,” jelas Gusti Ngurah Wijana.
Hanya menurutnya, walaupun berkecimpung dalam seni dan memiliki anak didik, namun bila memiliki cacat dalam pengabdiannya, maka tidak akan mendapat Wija Kusuma. Cacat dalam pengabdian seni yang dimaksudkan seperti berselingkuh atau masalah lain, sehingga tidak bisa menjadi panutan dalam berkesenian. “Ada banyak maestro yang tidak mendapat Wija Kusuma, karena terindikasi memiliki cacat moral di masyarakat,” jelasnya.
Salah satu penerima BPJS Ketenagakerjaan, Wayan Sarga, maestro gender wayang asal Banjar Babakan, Sukawati menyebutkan program tersebut sangat membantu. Selain dapat meringankan beban, dirinya bisa berkreasi dengan baik, mengingat sudah tertanggung BPJS Ketenagakerjaan. Dijelaskan Wayan Sarga, rata-rata seniman hidup sederhana, sehingga disaat sakit tidak sedikit seniman menjual barangnya yang berharga, demi untuk biaya kesehatan. “Sangat bagus dan saya berharap berkelanjutan,” tutupnya.W-010
 

Scroll to Top