Semeton Pasek Dituntut Mampu Jawab Tantangan Zaman dengan Inovasi dan Kolaborasi

IMG-20250419-WA0007
Perayaan hari jadi ke 73 tahun Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) pada Kamis 17 April 2025 di Sekretariat MGPSSR, Jl. Cekomaria, Denpasar.

6 DIBACA , 1 DIBACA HARI INI

DENPASAR-fajarbali.com | Perayaan hari jadi ke 73 tahun Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) pada Kamis 17 April 2025 di Sekretariat MGPSSR, Jl. Cekomaria, Denpasar, diharapkan menjadi momentum bagi pasemetonan Pasek untuk meningkatkan kualitas diri agar mampu menjawab setiap tantangan dan kemajuan zaman. 

Untuk mewujudkan tujuan itu, inovasi dan memperkuat kolaborasi dalam berbagai bidang menjadi kunci utama. Demikian dikatakan Ketua Umum Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi, I Nyoman Kenak, dalam sambutannya. 

"Tantangan kita jelas, kemajuan teknologi, kemajuan budaya dan kemajuan pendidikan. Saya mengajak seluruh pengurus MGPSSR, dan Semeton Pasek untuk adaptif atas perubahan jaman," ujar Kenak. 

Dalam kepemimpinannya, Kenak yang juga ketua PHDI Provinsi Bali ini mengedepankan program kerja membangun sumber daya berkualitas melalui pendidikan dan kesejahteraan. 

Pada bidang pendidikan, ia akan menjembatani Semeton Pasek untuk mengenyam pendidikan yang baik, utamanya melanjutkan pendidikan menuju jenjang universitas. 

Dalam bidang kesejahteraan, Kenak mendorong Semeton Pasek untuk berinovasi mengembangkan UMKM lokal. 

Ia menyadari bahwa gerakan ini tidak mudah. Maka ia mengajak seluruh pengurus dari tingkat pusat hingga tingkat kabupaten memiliki komitmen yang sama.

"Bangun kolaborasi yang kuat berdasarkan srada bhakti, antara generasi senior dan junior, antara Sulinggih dan Walaka, antara organisasi dengan pemerintah," tuturnya di hadapan puluhan pengurus. 

Menurutnya, ketika Semeton Pasek mampu mengimplementasikan spirit kolaborasi ini, akan berdampak kepada kondisi Bali. Hal itu mengingat jumlah Semeton Pasek di Bali khususnya, cukup mendominasi. 

Ia ingin dampak yang diberikan Semeton Pasek dalam hal positif. "Semeton Pasek selalu menjadi perhatian di masyarakat, ini harus kita jaga dengan baik. Kami tentu membuka diri berkolaborasi dengan pemerintah untuk mewujudkan budaya dan adat Bali terjaga," tegasnya.

BACA JUGA:  Wabup Suiasa Serahkan Bantuan Angklung di Br. Panti Giri, Kutuh

Sementara Prof. dr. Wayan Wita yang merupakan Ketua Pengawas MGPSSR Pusat sepakat dengan pengurus baru bahwa organisasi harus mempunyai menjadi jembatan untuk mewujudkan Semeton Pasek yang berkualitas. 

Baginya, MGPSSR harus menjaga marwah kepasekannya berdasarkan Catur Kepasekan, namun tetap beradaptasi dengan kemajuan modern. 

Pada perayaan HUT ke 73 ini, MGPSSR mengambil tema "Nunggil Jnana Anunggal Rah", yang bermakna penyatuan pikiran untuk mewujudkan persatuan. 

Serangkaian HUT tahun ini, MGPSSR akan menggelar beragam kegiatan, meliputi seni, kegiatan sosial, persembahyangan dan penghargaan.