Semarak Bulan Bahasa Bali di UPMI, Para Juara Dijanjikan Beasiswa Sarjana

8b0d2e12-ecce-42b1-826e-201e23d9bee0

Loading

Rektor Universitas PGRI Mahadewa Idonesia (UPMI) Bali Prof. Dr. Drs. I Made Suarta, SH., M.Hum., membuka Wimbakara atau Lomba Cerdas Cermat dan Lagu Pop Bali yang diikuti belasan pelajar dari SMA/SMK se-Bali, bertempat di Kampus UPMI Bali, Jl. Seroja, Tonja, Denpasar, Jumat (16/2/2024).

DENPASAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Universitas PGRI Mahadewa Idonesia (UPMI) Bali, turut menyemarakkan Bulan Bahasa Bali (BBB) Tahun 2024, dengan menggelar Wimbakara atau Lomba Cerdas Cermat dan Lagu Pop Bali yang diikuti belasan pelajar dari SMA/SMK se-Bali, bertempat di Kampus UPMI Bali, Jl. Seroja, Tonja, Denpasar, Jumat (16/2/2024).

Inisiator kegiatan yang juga Dekan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UPMI Prof. Dr. Drs. I Nyoman Suwija, M.Hum., menjelaskan, wimbakara dilaksanakan berdasarkan  Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali Serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali.

“Kita patut bersyukur karena pemimpin kita peduli dengan Bahasa dan Aksara Bali. Ada peraturan daerahnya dan ada peraturan gubernur-nya. Ini sangat penting untuk pelestarian bahasa Bali,” jelas Suwija.

Wimbakara juga bertujuan membangkitkan kembali memori masyarakat bahwa IKIP PGRI Bali yang sekarang naik kelas menjadi UPMI, masih mengelola Program Studi Pendidikan Bahasa Bali. Justru dengan label universitas, pelayanan kampus semakin luas dan kuat.

“Sejak dulu, waktu bernama IKIP PGRI Bali, kita sangat dikenal sebagai penghasil guru bahasa Bali berkualitas. Nah sekarang setelah menjadi UPMI, jangan sampai masyarakat mengira pendidikan bahasa Bali hilang. Justru kita makin hebat dengan universitas,” jelas Suwija.

Kepada seluruh peserta, pihaknya berpesan bahwa Bahasa Bali adalah jati diri orang Bali, sehingga wajib hukumnya menjaga agar tidak punah. Ia pun mengenang pesan mantan Gubernur Bali Prof. IB Mantra (alm), untuk mempertahankan prodi bahasa Bali meski mahasiswanya hanya satu orang.

BACA JUGA:  FGD Awali Pengabdian Masyarakat Prodi MAP Warmadewa di Desa Sibetan Karangasem

“Saya ingat betul pesan alm. Pak IB Mantra, meskipun mahasiswa bahasa Bali hanya satu orang, tetap layani dengan baik,” kata Suwija, sembari menambahkan salah satu tujuan kegiatan ini juga untuk menjalankan titah para pendiri institusi.

Pada kesempatan yang sama, Rektor UPMI Bali Prof. Dr. Drs. I Made Suarta, SH., M.Hum., menyambut baik wimbakara ini karena memiliki banyak manfaat positif selain pelestarian bahasa dan aksara Bali.

Rektor mendorong semakin banyak kegiatan yang melibatkan pelajar SMA/SMK di kampus, sebagai sarana perkenalan pasca-perubahan status dari institusi ke universitas. Sebab, menurut Suarta, belum semua pelajar setingkat SMA mengetahui prodi apa saja yang ada di UPMI Bali.

“Kami punya semua di sini. Tidak hanya pilihan sebagai guru. Ada prodi teknologi informasi juga. Bahkan bagi yang tidak mau kuliah lama-lama tapi langsung kerja, kami sediakan UPMI South Hills College, yang menyediakan pendidikan setara diploma satu dan dua. Tentunya siap kerja di dalam dan luar negeri,” jelas Rektor Suarta.

Rektor yang juga berkecimpung di dunia tarik suara ini memotivasi para peserta agar menjadikan bahasa Bali sebagai landasasan, dengan tetap menguasai bahasa Indonesia dan bahasa asing untuk bekal persaingan di dunia global.

Sementara itu, Ketua YPLP PT IKIP PGRI Bali Drs. IGB Arthanegara, SH., MH., M.Pd., menjamin, bagi para juara pada lomba ini akan diberikan fasilitas beasiswa yayasan atau pemerintah. Dengan syarat harus kuliah di UPMI jika telah lulus SMA/SMK.

“Mumpung anak-anak ke kampus UPMI Bali silakan lihat-lihat fasilitas dan prodi-prodi yang ada. Kalau dapat juara lomba, nanti gabung di sini, kami akan prioritaskan beasiswa pendidikan,” pungkas Arthanegara. (gde)

BACA JUGA:  Siapa Cepat, Dia Dapat, IKIP PGRI Bari Beri Potongan SPP 50 Persen

 

Scroll to Top