Selama Pandemi Covid-19, Bali Hasilkan 3 Ton Limbah Medis Per Hari

DENPASAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Selama masa pandemi Covid-19 berlangsung, Bali telah menghasilkan limbah medis 3 ton per hari. Limbah tersebut dikelola masing-masing faskes melaui pihak ketiga sebagai pengelolanya, kemudian dikirim ke daerah Jawa Barat dan diolah. 3 ton limbah medis yang dihasilkan selama masa pandemi ini terdiri dari limbah medis untuk penanganan Covid-19 maupun non Covid-19. Salah satunya, alat suntik, obat-obatan, APD, dan masker.

 Penanganan limbah medis selama ini ditangani pihak ketiga. Sebab, apabila mengacu kepada standar, di Bali belum tersedia tempat pengolahan limbah medis yang sesuai. Limbah-limbah yang dikirim ke Jawa Barat sudah sesuai standar karena termasuk limbah B3.

 Sehubungan dengan hal tersebut, Kepala Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Bali, Umar Ibnu Alkhatab mengatakan bahwa rapid assessment terkait pengolahan limbah B3 dari limbah medis Covid-19 telah mengikuti prosedur. Namun, saat ini dibutuhkan sebuah pengolahan yang terpusat agar dapat dilakukan pengawasan yang berkelanjutan.

"Selama ini pengolahannya sudah dilakukan secara sistematis dan mengikuti prosedur, namun butuh pengolahan yang terpusat agar dapat dilakukan pengawasan yang berkelanjutan, selama ini pengolahan limbah B3 termasuk limbah Covid-19 dilakukan oleh perusahaan swasta yang berada di luar Bali," jelasnya, Senin (8/2).

Ia menambahkan hingga saat ini belum didapati fasilitas kesehatan di Bali yang menjadi sorotan, termasuk tentang tempat penampungan ilegal. Sementara itu, terkait pencatatan limbah medis selama ini telah dilakukan oleh masing-masing fasilitas kesehatan. Selama dalam pemantauan Ombudsman Bali, catatan limbah medis tersedia, hanya saja masih terkendala tempat penyimpanannya.

"Dalam pemantauan kami, catatan limbahnya ada, hanya kendalanya pada tempat penyimpanannya saja yang sebagiannya masih belum memenuhi standar penyimpanan limbah medis. Lalu, kita minta dibuat tempat penyimpanan yang standar meskipun sederhana," terang Umar. (dha)

Scroll to Top