Sebanyak 196 PMI Asal Gianyar Siap Berangkat, Sumringah, Walau Belum Semua Negara Buka PMI

Loading

GIANYAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Tidak tahan menganggur lebih dari setahun dan pandemi masih berlangsung, sebagian pekerja migran Indonesia (PMI) asal Gianyar sudah siap-siap berangkat.

PMI asal Gianyar ini sudah setahun lebih menganggur karena dipulangkan dari negara tempat kerja sebelumnya. Kadisnaker Gianyar, Anak Agung Dalem Jagadhita mengakui seratusan PMI sudah memiliki dokumen sah untuk berangkat. 

Dikatakan Dalem Jagadhita, PMI asal Gianyar yang sudah siap berangkat dan memiliki dokumen sah sebanyak 196 PMI. Dalem Jagadhita, Kamis (3/6/2021) kemarin menyebut Disnaker memfasilitasi seluruh dokumen keberangkatan, sehingga ketika di negara tujuan mereka sudah melewati prosedural yang sah.

Baca Juga :
Dugaan Laporan Penodaan Agama, Status AWK Masih Saksi Terlapor
Maling Motor di 6 TKP Diringkus Polsek Kuta Utara, Tiga Masih Diburu


“Itu yang 196 PMI sudah ada yang berangkat, ada yang menunggu panggilan dari perusahaannya,” terang Jagadhita. Mereka yang akan berangkat ini selain kontrak kerja baru ada juga yang kontrak kerjanya diperpanjang.

Ditambahkan Jagadhita, untuk PMI yang berangkat tanpa disertai dokumen yang sah, dipastikan dipulangkan, mengingat pemeriksaan PMI saat ini semakin ketat. Disamping itu, belum semua negara bisa memperkerjakan PMI asal Indonesia.

“Kondisinya masih buka tutup, saat ini sebagian besar lapangan kerja di luar di darat, kalau di pesiar baru buka beberapa,” tambahnya.  

Sedangkan PMI lain sekitar 1.500 warga Gianyar dipastikan juga siap-siap mengurus dokumen, bila negara tempat kerjanya sudah membuka PMI. “Mereka itu (PMI) sudah mencari informasi secara mandiri, sebagian belum mengurus dokumen, dikarenakan negara sebagai tempat kerjanya belum buka,” tambahnya. 

Dikatakannya lagi, peluang PMI untuk kembali bekerja sesuai dengan dinamika Covid 19. Walau demikian dengan 196 PMI yang sudah memiliki dokumen legal, maka ada harapan bagi PMI yang lain. “Kondisinya di luar masih stagnan, baru sekitar 32 negara yang membuka untuk PMI,” tandasnya. (sar)
Scroll to Top