SINGARAJA – fajarbali | Sebuah benda diduga cagar budaya ditemukan di Dusun Gunung Sari, Desa Tegallinggah, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. Penemuan benda berbentuk sarkofagus dibenarkan oleh Kepala Dusun Gunung Sari Wayan Wartawan saat Dinas Kebudayaan (Disbud) Buleleng mendatangi lokasi penemuan, Senin (22/3/2021).
Wayan Wartawan mengatakan sarkofagus ini sebenarnya telah ditemukan sebulan yang lalu. Sebelumnya, juga pernah ditemukan beberapa sarkofagus, namun, kondisi saat ditemukan sudah rusak pada beberapa titik.
”Sarkofagus yang baru ini sebulan lalu sudah ditemukan oleh warga. Ini melanjutkan apa yang telah ditemukan sebelumnya. Tetapi yang sebelumnya sudah rusak,” katanya.
Menurut warga yang menemukan sarkofagus ini Gede Rediawan, sarkofagus ditemukan saat dirinya ingin membuat bataran pelinggih. Ketika sedang menggali tanah, ditemukan kondisi seperti keras dan bertepi. Semakin dalam digali, terlihat jelas sarkofagus tersebut dengan kondisi yang masih utuh dan sangat baik.
”Awalnya saya menggali untuk bataran pelinggih. Namun ada yang terasa keras dan bertepi. Ternyata ada sarkofagus didalamnya,” ujar dia.
Baca Juga :
Peringati Hari Air Dunia, Penanaman Pohon Dilakukan di Bendungan Tamblang
Harapkan Pelatihan Pertukangan
Sarkofagus tersebut kemudian dipindahkan ke depan rumahnya. Dengan cara diangkat oleh tujuh orang. Pengangkatan tersebut menyebabkan sarkofagus mengalami sedikit keretakan pada bagian tepinya. Setelah memindahkan posisi sarkofagus itu, pihaknya melaporkan ke pengurus dusun untuk ditindaklanjuti atas penemuan ini.
Menindaklanjuti laporan dari masyarakat, Disbud Buleleng melalui Bidang Sejarah dan Cagar Budaya mendatangi lokasi penemuan. Kedatangan tim untuk mendata dan mengukur sarkofagus tersebut. Kepala Bidang Sejarah dan Cagar Budaya Disbud Buleleng Gede Angga Prasaja menjelaskan sarkofagus yang ditemukan memiliki panjang 1,080 meter, kedalamannya berukuran 0,458 meter dan memiliki diameter 0,189 meter, ketebalan sisi kanan sarkofagus ini 0,181 meter dan sisi kirinya 0,189 meter, lokasi koordinatnya adalah 50L0288513 UTM 9093684. Dirinya menambahkan Disbud akan menindaklanjuti temuan ini. Koordinasi akan dilakukan dengan dengan Balai Arkeologi. Juga dilakukan dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Bali. (ags)
Wayan Wartawan mengatakan sarkofagus ini sebenarnya telah ditemukan sebulan yang lalu. Sebelumnya, juga pernah ditemukan beberapa sarkofagus, namun, kondisi saat ditemukan sudah rusak pada beberapa titik.
”Sarkofagus yang baru ini sebulan lalu sudah ditemukan oleh warga. Ini melanjutkan apa yang telah ditemukan sebelumnya. Tetapi yang sebelumnya sudah rusak,” katanya.
Menurut warga yang menemukan sarkofagus ini Gede Rediawan, sarkofagus ditemukan saat dirinya ingin membuat bataran pelinggih. Ketika sedang menggali tanah, ditemukan kondisi seperti keras dan bertepi. Semakin dalam digali, terlihat jelas sarkofagus tersebut dengan kondisi yang masih utuh dan sangat baik.
”Awalnya saya menggali untuk bataran pelinggih. Namun ada yang terasa keras dan bertepi. Ternyata ada sarkofagus didalamnya,” ujar dia.
Baca Juga :
Peringati Hari Air Dunia, Penanaman Pohon Dilakukan di Bendungan Tamblang
Harapkan Pelatihan Pertukangan
Sarkofagus tersebut kemudian dipindahkan ke depan rumahnya. Dengan cara diangkat oleh tujuh orang. Pengangkatan tersebut menyebabkan sarkofagus mengalami sedikit keretakan pada bagian tepinya. Setelah memindahkan posisi sarkofagus itu, pihaknya melaporkan ke pengurus dusun untuk ditindaklanjuti atas penemuan ini.
Menindaklanjuti laporan dari masyarakat, Disbud Buleleng melalui Bidang Sejarah dan Cagar Budaya mendatangi lokasi penemuan. Kedatangan tim untuk mendata dan mengukur sarkofagus tersebut. Kepala Bidang Sejarah dan Cagar Budaya Disbud Buleleng Gede Angga Prasaja menjelaskan sarkofagus yang ditemukan memiliki panjang 1,080 meter, kedalamannya berukuran 0,458 meter dan memiliki diameter 0,189 meter, ketebalan sisi kanan sarkofagus ini 0,181 meter dan sisi kirinya 0,189 meter, lokasi koordinatnya adalah 50L0288513 UTM 9093684. Dirinya menambahkan Disbud akan menindaklanjuti temuan ini. Koordinasi akan dilakukan dengan dengan Balai Arkeologi. Juga dilakukan dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Bali. (ags)
