BULELENG-fajarbali.com | Seorang anak nelayan yang ada di Kabupaten Buleleng yang sempat viral di media social lantaran rumah miliknya yang ada di pesisir Pantai Penimbangan yang kini terancam akan digusur oleh pemilik lahan sepertinya mendapatkan perhatian dari Dewan Perwakilan Cabang (DPC) PDI P Kabupaten Buleleng.
Sebagai bukti, setelah viral dimedia social orang tua Made Dea Vio Lantini nama lengkap anak nelayan yang rumahnya mau digusur tersebut langsung mendatangi Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng, Gede Supriatna.
Dari pertemuan tersebut, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng dipastikan akan membantu biaya pendidikan Dea si Anak Nelayan yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu. Menariknya Dea merupakan anak berprestasi bahkan akibat prestasi yang diraihnya itu, Dea berhasil menembus Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan segudang prestasi.
Hanya saja, prestasi yang diraih Dea tak sebanding dengan kondisi perekonomian yang dialaminya. Rumahnya yang ditempati di Pesisir Pantai Penimbangan itu terancam digusur oleh pemilik lahan. Atas kondisi itu, Orang Tua Dea, Wayan Suweca pun mendatangi Wakil Bupati Buleleng sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan, Gede Supriatna, di Kantor DPC PDI Perjuangan, Kamis (17/7/2025).
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng, Gede Supriatna mengatakan kedatangan Orang Tua Dea ke Kantor PDIP guna menyampaikan keluh kesah yang dialaminya selama ini. Baik dari segi biaya pendidikan hingga wacana penggusuran rumahnya. Bahkan banyak yang mengira rencana penggusuran rumah milik Dea dilakukan oleh Pemkab Buleleng melalui Satpol PP Buleleng.“Banyak yang mengira penggusuran dilakukan oleh Pemkab lewat Satpol PP, padahal bukan. Ini murni persoalan hukum antara warga yang menempati tanah dengan pemilik lahan,”ungkap Supriatna.
Ditengah persoalan itu, Supriatna pun menyatakan empatinya atas perjuangan Wayan Suweca yang tetap gigih menyekolahkan anaknya hingga diterima di kampus ternama seperti ITB.”Beliau bilang, kerjanya sebagai nelayan. Putrinya keterima di ITB, tentu butuh biaya besar. Maka kami dari PDI Perjuangan Buleleng merasa tergerak untuk membantu,” ujarnya.
Sebagai bentuk penyemangat, kader – kader PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng pun melakukan urunan. Bantuan yang diberikan berupa uang saku, selama Dea mengenyam pendidikan di ITB. Bantuan ini nantinya diharapkan mampu membiayai kebutuhan hidup Dea selama menempuh kuliah di Bandung.”Ini bentuk kepedulian kami yang punya semangat tinggi dalam pendidikan. Kami akan bantu setiap bulan, sebagai bekal selama Dea kuliah di ITB,” tutup Politisi asal Desa Tejakula ini. @gus