https://www.traditionrolex.com/27 RSUD Klungkung Kekurangan Stok Oksigen - FAJAR BALI
 

RSUD Klungkung Kekurangan Stok Oksigen

(Last Updated On: 28/07/2021)

Klungkung – fajarbali.com | Terus bertambahnya pasien Covid-19 memicu terjadinya kelangkaan stok oksigen di RSUD Klungkung.



Stok oksigen, khususnya oksigen cair sudah habis sejak tanggal 17 Juli 2021. Akibatnya, pihak RSUD Klungkung pun harus melakukan penghematan pemanfaatan oksigen. Salah satunya, dengan menunda pelaksanaan operasi yang bersifat terencana.

Direktur RSUD Klungkung, dr. Nyoman Kesuma, Kamis (22/7/2021) mengatakan, normalnya, minimal setiap 3 hari sekali RSUD akan mendapat suplai oksigen dari Pulau Jawa. Stok itu bisa dimanfaatkan untuk 5-7 hari. Namun kini, terakhir kali RSUD mendapat suplai oksigen sudah pada tanggal 13 Juli 2021 lalu. Jumlahnya juga tidak normal, bahkan hanya bertahan untuk satu hari saja. Kemudian pada tanggal 17 Juli 2021, stok oksigen cair mulai kosong. Hanya tersedia stok oksigen tabung, itupun jumlahnya terbatas.

Baca Juga :
Jaya Negara – Arya Wibawa Tinjau Lokasi Isoman Terpusat Pastikan Ketersediaan Fasilitas Dukung Penyembuhan Pasien
Imbas Langkanya Oksigen BRSUD Tabanan Kehabisan Oksigen

Beruntung, setelah lama menunggu suplai, akhirnya pada Rabu (21/7/2021) RSUD Klungkung mendapat 1,5 ton oksigen cair. Dikatakan, jika dalam kondisi normal tidak ada penambahan kasus Covid-19, stok tersebut bisa bertahan hingga Jumat (23/7/2021) pagi. Namun, jika secara mendadak terjadi peningkatan kasus, maka stok oksigen cair itu disebutkan hanya bisa bertahan hingga Jumat (23/7/2021) dini hari.

“Kemarin malam sudah masuk 1,5 ton oksigen cair. Itu kalau kegiatanya sama seperti kemarin tidak ada tamabahan kasus, bisa sampai besok pagi. Tapi kalau ada peningkatan kasus bisa jadi besok subuh sudah habis,” ungkapnya seraya mengatakan untuk oksigen tabung diperkirakan suplainya akan datang dua hari lagi.

Melihat kondisi demikian, dr. Kesuma mengatakan pihaknya hanya bisa melakukan penghematan. Apalagi, stok yang tersedia hanya oksigen tabung. Yang mana lebih cepat habis karena berupa gas. Tidak seperti oksigen cair yang daya tahannya lebih lama. Untuk itu, kini pihak RSUD berhemat oksigen dengan cara rutin melakukan monitoring kepada pasien. Memastikan, jika ada pasien yang kondisinya sudah membaik, maka bantuan oksigen dapat dihentikan. Demikian juga dengan pasien yang saturasinya sudah normal, maka alat bantu oksigen juga segera dilepas.

“Komsumsi oksigen normal di RSUD sekitar 562 M³ atau 562.000 liter per hari itu kalau normal. Kalau sekarang dengan adanya kekurangan ini kita lakukan penghematan, bisa hemar sampai jadi 500 M³ per hari,” jelasnya.

Selain meningkatkan monitoring pasien, RSUD Klungkung juga berhemat oksigen dengan menunda sejumlah operasi yang bersifat terencana. Penundaan tersebut sudah dilakukan sejak Senin (19/7/2021) lalu. Cara tersebut dinilai cukup efektif. Bisa menghemat penggunaan oksigen di ruang operasi yang biasa menghabiskan 15 M³ oksigen untuk operasi selama 4 jam.

Dengan adanya kebijakan tersebut, dr. Kesuma mengatakan, dalam sehari ada sekitar 10-15 jadwal operasi terencana yang tertunda. Sedangkan untuk operasi darurat tetap dijalankan.

Antrian operasi dalam 3 hari ini yang ditunda per hari 10-15 operasi. Tapi yang urgent tadi sudah dilakukan. Kalau yang darurat dilakukan tiap hari,” jelasnya. (dia)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Penumpang Boat, Wajib Ikuti Vaksinasi di Pelabuhan

Rab Jul 28 , 2021
Dibaca: 8 (Last Updated On: 28/07/2021)Klungkung – fajarbali.com | Jelang diberlakukannya sertifikat vaksin mulai Jumat (23/7/2021) hari ini di Nusa Penida, Polres Klungkung mulai meningkatkan pengamanan di sejumlah tempat penyeberangan boat, Kamis (22/7/2021). Jika ada warga yang datang ataupun hendak menyeberang ke Nusa Penida tetapi belum divaksin, maka mereka akan […]

Berita Lainnya