DENPASAR-fajarbali.com | Keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk menjadi seorang pemimpin. Semua orang mempunyai kesempatan yang sama dan kemampuan untuk menjadi pemimpin baik dari skala kecil seperti rumah tangga hingga dikancah global. Pemimpin yang ideal adalah sosok yang berintegritas, adil, peka, bertanggung jawab, mampun menginspirasi serta memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan Bersama.
Dalam upaya membentuk generasi muda agar mampu menjadi sosok pemimpin, Rotary District 3420 menggelar Rotary Youth Leadership Awards (RYLA) Bali 2025 bertempat di Inna Bali Heritage Hotel, Denpasar, Jumat (11/4/2025). Kegiatan ini merupakan penghargaan yang diberikan oleh Rotary kepada generasi muda dalam bentuk pelatihan kepemimpinan yang diadakan secara rutin setahun sekali dengan tema yang berbeda.
Ketua Panitia RYLA Bali 2025, Agung Adnyana menatakan, RYLA kali ini mengusung tema “Magic Happens Outside Your Comfort Zones” diadakan selama 3 hari dari tanggal 11-13 April 2025 di Inna Bali Heritage Hotel, Denpasar dan didedikasikan khusus bagi para penyandang disabilitas atau keterbatasan fisik. “Sebanyak 21 peserta disabilitas usia 18-30 tahun dari berbagai suku dan daerah disponsori oleh Rotary Clubs di District 3420 Indonesia, perusahaan swasta, organisasi sosial dan donatur individu dengan harapan setelah mengikuti pelatihan mereka dapat menjadi generasi pemimpin baru yang dapat menyebarkan dampak positif bagi dirinya sendiri, lingkungan sekitar dan lingkungan masyarakat yang lebih luas,” jelasnya.
“Hal ini sejalan dengan isu global DEI (Diversity, Equity dan Inclusion) dimana keanekaragaman, kesetaraan dan inklusi patut didorong agar keterwakilan dan partisipasi berbagi kelompok ras, etnis, jenis kelamin, kemampuan dan kecacatan serta agama dapat terwjud,” sambungnya.
Agung Adnyana mengungkapkan, selama penyelenggaraan RYLA, para peserta akan mendapatkan pelatihan tentang mengenali diri, menggali potensi yang dimiliki diakselerasi dengan mengembangkan pola berfikir serta mengasah empati kepada diri sendiri maupun orang lain dan lingkungan sekitar melalui metode pemaparan teori dalam kelas, baik searah maupun dua arah. “Selain itu, kegiatan juga diisi dengan berbagai permainan aktivitas fisik yang menantang namun menyenangkan yang difasilitasi oleh para ex-Rylarian (peserta Ryla angkatan sebelumnya) dan para Rotaractor (anggota club kepemudaan Rotary) yang telah tumbuh bertransformasi menjadi fasilitator muda hebat yang penuh semangat untuk berbagi,” ucapnya.
District Governor Rotary District 3420, Suzana Chandra dalam kesempatan yang sama mengatakan, RYLA diselenggarakan setiap tahun dengan tujuan agar para remaja dapat mengembangkan keterampilan leadership yang menyenangkan sambil bernetworking. “Para peserta dilatih untuk menjadi pemimpin yang menghargai keragaman, mampu menciptakan perubahan berkelanjutan, strategi conflict resolution, dan menjadi warga global yang berorientasi service/pengabdian,” sebutnya.
Suzana Chandra menambahkan, para peserta selama 3 hari diberikan pelatihan dan pengetahuan tentang bagaimana praktik kepemimpinan yang memiliki pendekatan yang khas. Selain pelatihan kepemimpinan juga dihadirkan beberapa narasumber yang berkompeten dibidangnya. “Ternyata, pintar dan cerdas saja belum cukup mampu untuk berhasil sukses. Kemampuan dan keberanian untuk tampil menjadi leader juga dibutuhkan menuju kesuksesan. Pasalnya, di dunia kerja yang persaingannya semakin ketat, oleh karenanya leadership menjadi skill yang banyak dicari,” tegasnya. (M-001)