Meski diguyur hujan cukup lebat, ribuan masyarakat mengantarkan pengiringan jenasah (layon) Ibunda Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, (Almh) Ni Ketut Suwiti, Rabu (13/12/2017) di Setra (Kuburan) Desa Adat Pelaga, Kecamatan Petang.
MANGUPURA-fajarbali.com | Prosesi upacara pengabenan diawali pukul 10.00 Wita dengan upacara mepegat di halaman rumah yang diikuti seluruh keluarga almarhum, termasuk Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta dan istri Nyonya Seniasih Giri Prasta. Pukul 12.10 Wita, layon diturunkan dari balai adat oleh krama Banjar Pelaga yang disertai hujan lebat.
Kemudian, dari rumah duka, layon dibawa untuk ditempatkan di sebuah bade yang dilengkapi dengan lembu hitam. Meski hujan tidak berhenti, prosesi iring-iringan mengantar ibunda Bupati Badung ke Setra yang berjarak kurang lebih 300 meter ke arah Barat tetap berjalan lancar. Sampai di setra, layon diturunkan dari bade, untuk ditempatkan di dalam lembu disertai prosesi upacara. Diakhiri dengan membakar layon yang ada didalam lembu. Usai upacara di setra dilanjutkan dengan upacara nganyut yang dilaksanakan di tukad campuhan di Desa Pelaga.
Upacara pengabenan tersebut diikuti ribuan masyarakat, baik krama desa adat Pelaga, jajaran Pemerintah Kabupaten Badung, DPRD Badung, organisasi masyarakat, serta tampak pula hadir Penglingsir Puri Ageng Mengwi A. A. Gde Agung, dan Wakil Ketua DPC PDIP Badung I Bagus Alit Sucipta.
Kepala Bagian Humas Setda Badung, Putu Ngurah Thomas Yuniarta menerangkan, usai upacara pengabenan, akan dilaksanakan upacara pengelemek dan ngeroras pada tanggal 16 Desember 2017. Selanjutnya upacara atma wedana yang akan dilaksanakan mulai tanggal 22 Desember hingga 26 Desember 2017. Upacara ngangget don bingin, ngajum sekah, dan memben akan dilaksanakan pada 24 Desember. Sementara upacara murwa daksina dan merelina sekah pada 25 Desember dan dilanjutkan upacara nyegara gunung pada 26 Desember 2017 mendatang. (put)