Peresmian bak penampungan air yang dilakukan oleh Direktur Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik bersama Direktur Kliring Penjaminan Efek Indonesia Antonius Herman Azwar dengan jalan menggunting pita dan pembuka tirai
BULELENG-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Masyarakat yang ada di Desa Poh Bergong kini mulai bisa tersenyum dengan lebar. Pasalnya, desa yang ada di lereng perbukitan di Kecamatan Buleleng itu kini bisa menikmati air bersih setelah adanya bantuan bak penampungan air bersih serta pipanisasi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) BEI dan bekerja sama dengan Rotary Club Bali Taman.
Dalam peresmian bak penampungan air dengan kapasitas penampungan kurang lebih 35 hingga 40 meter kubik itu dirangkai juga dengan peringatan Hari Ulang Tahun Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ke-46 tahun. Menurut Direktur Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik mengatakan dengan penampungan bak penampungan air bersih yang dilakukan di Desa Poh Bergong dirinya berharap Masyarakat yang dulu merasakan kesulitan akan air bersih kini sudah mulai menikmati air bersih dengan layak.”Melalui program CSR ini, BEI berharap dapat membantu menyediakan solusi berkelanjutan untuk kebutuhan air bersih warga desa dan meningkatkan kualitas hidup mereka,”kata Jeffrey disela-sela peresmian bak penampungan air bersih, Senin (2/12/2024) pagi.
Bahkan dirinya menuturkan dengan pemberian bantuan bak penampungan air ini merupakan bentuk komitmen BEI guna mendukung Pembangunan Masyarakat serta mengurangi angka kemiskinan yang terjadi di Indonesia. Karena menurutnya kemiskinan dapat terjadi jika suatu daerah kekurangan atau kesulitan akan air bersih.”Proyek pengadaan air bersih ini adalah salah satu wujud komitmen Bursa Efek Indonesia untuk mendukung pembangunan masyarakat, khususnya dalam meningkatkan akses kebutuhan dasar. Kami bangga dapat bermitra dengan Rotary Club Bali Taman dalam inisiatif penting ini," ujar Jeffrey dalam memberikan sambutan saat pelaksanaan peresmian bak penampungan air.
Lebih jauh dirinya juga berharap dengan program CSR ini, BEI berharap dapat membantu menyediakan solusi berkelanjutan untuk kebutuhan air bersih warga desa dan meningkatkan kualitas hidup mereka.”Proyek pengadaan air bersih ini adalah salah satu wujud komitmen Bursa Efek Indonesia untuk mendukung pembangunan masyarakat, khususnya dalam meningkatkan akses kebutuhan dasar. Kami bangga dapat bermitra dengan Rotary Club Bali Taman dalam inisiatif penting ini,”ujar Bapak Jeffrey Hendrik yang juga sebagai Ketua Panitia HUT ke-46 Pasar Modal Indonesia.
Hal senada yang diungkapkan Direktur Kliring Penjaminan Efek Indonesia Antonius Herman Azwar dengan adanya pasar modal Indonesia intinya agar dapat dirasakan oleh seluruh Masyarakat. Bahkan dirinya mengharapkan dengan adanya bantuan bak penampungan air serta pipanisasi ini Masyarakat kita utamanya adik-adik pelajar lebih sehat.”Dengan lebih sehat, mereka nantinya akan lebih berkonsentrasi dalam belajar sehingga bisa meningkatkan prestasi serta bisa bersaing dengan anak-anak di Indonesia serta nantinya bisa menggantikan kami di Pasar Modal Indonesia guna meneruskan pengembangan dan pertumbuhan Pasar Modal Indonesia kedepan. Kita harapkan nantinya ada dari Desa Poh Bergong,”tuturnya lantang.
Dilain sisi menurut Perbekal Desa Poh Bergong, Kecamatan Buleleng Wayan Wagia mengakui sebelum adanya bantuan bak penampungan air serta pipanisasi semua warga yang ada di Desa Poh Bergong merasakan kesulitan akan air bersih.”Sebelum adanya bantuan ini banyak warga kami yang selalu berkeluh kesah akibat kesulitan akan air bersih yang ada di Desa kami,”ucapnya.
Bahkan dirinya mengatakan dengan adanya bantuan bak penampungan air bersih diyakini masyarakat yang ada di Desa Poh Bergong dapat menikmati air bersih dengan baik.”Pemberian bantuan bak penampungan air bersih serta pipanisasi ini tentunya sangat membantu Masyarakat kami utamanya dalam penyediaan air bersih. Semoga dengan hadirnya bak penampungan air bersih serta pipanisasi ini Masyarakat kami tidak lagi kesulitan terhadap air bersih,”katanya.
Dikonfirmasi Masyarakat yang nantinya bisa menikmati air bersih dengan adanya bak penampungan air bersih? Wagia mengatakan jumlah KK yang kekurangan akan air bersih yang ada di Desa Poh Bergong, Kecamatan Buleleng sebanyak 1.800 KK atau 3.850 Jiwa yang nantinya dialiri air bersih dari bak penampungan air bersih tersebut.”Kalau masalah Masyarakat kami yang kesulitan akan air bersih terntunya ada kurang lebih 1.800 Kepala keluarga (KK) yang ada atau sebanyak 3.850 jiwa. Mudah-mudahan dengan adanya bantuan bak penampungan air bersih ini nantinya mampu memberikan kontribusi air bersih hingga seluruh Masyarakat kami,”harapnya.
Menurutnya dalam pengambilan terhadap air bersih dilakukan kurang lebih 20 kilometer tepatnya di Desa Gitgit dengan mengambil dua sumber mata air yang ditampung kemudian disalurkan hingga ke bak penampungan kemudian disalurkan kepada Masyarakat.”Kalau sumber mata airnya terdapat dua sumber yang ada di Desa Gitgit sejauh 20 kilometer. Dimana setelah kita tampung dibak utama kemudian disalurkan ke bak penampungan yang ada di Desa dan dialirkan ke rumah warga Masyarakat kami,”ujarnya sembari menceritakan dalam pengelolaan air bersih yang ada di Desa nantinya akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Poh Bergong.
Terus bagaimana menurut Warga? Pemberian bantuan bak penampungan air bersih hingga pipanisasi air bersih yang ada di Desa Poh Bergong, Kecamatan Buleleng melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) BEI dan bekerja sama dengan Rotary Club Bali Taman dirasakan sangat membantu warga Masyarakat setempat.
Seperti yang diungkapkan oleh Ketut Sangri (67) mengaku sangat bersyukur dengan adanya bantuan bak penampungan air bersih sehingga Masyarakat Desa Poh Bergong tidak keselitan lagi untuk mendapatkan air bersih.”Terus terang dengan adanya bantuan bak penampungan air bersih ini saya merasakan sangat. Karena dulu sebelum ad aini kami sangat kesulitan sekali atas air bersih,”tuturnya dengan Bahasa Bali.
Bahkan dirinya mengakui sebelum adanya bantuan bak penampungan air bersih Masyarakat harus rela mencari air bersih dengan jauh.”Sebelum ad aini kami Masyarakat harus mencari air bersih sangat jauh. Kalua Masyarakat yang mempunyai kendaraan tentunya bisa dengan gampang namun kalua seperti saya yang sudah tua dan tidak memiliki kendaraan mencari air bersih dengan berjalan hingga dua kilometer bahkan lebih baru mendapatkan air bersih itupun menggunakan ember atas kemampuan kita membawa hingga pulang,”lanjutnya dengan mata berkaca-kaca. @gus