GIANYAR-fajarbali.com | Minat mengadu nasib pemuda Gianyar disebut masih rendah, ketimbang pemuda dari kabupaten lain di Bali.
Hal ini terlihat dari peserta pelatihan di LPK Mentari Asa Bali yang membuka pelatihan kerja buat magang ke negeri Sakura. Dari 28 pemuda Gianyar yang lolos pelatihan, hanya 10 saja asal Gianyar, sedangkan sisanya dari Bangli, Karangasem, Bandung, Lombok dan daerah lainnya. Hal ini dijelaskan Pimpinan LPK Mentari Asa Bali, Nyoman Artawa Putra, Rabu (2/6/2021) kemarin.
“Ya, pemuda asal Gianyar nampaknya sedikit yang berminat magang kerja ke Jepang, padahal saat magang rata-rata mendapat uang saku sampai ¥175.000,” jelas Artawa Putra.
Baca Juga :
Gelapkan Uang Ratusan Juta, Mantan Kasir Gereja GPIB Maranatha Tersangka
BREAKING NEWS, Video Porno Empat WNA dan Cewek Lokal Pesta Seks Gemparkan Bali
Ditambahkannya, saat magang di Jepang, pemuda ini mendapat kesempatan mengenal lebih jauh budaya Jepang, sehingga programnya setengah belajar setengahnya lagi bekerja.
Pada angkatan pertama, sudah diberangkatlan 7 pemuda, yang saat ini sudah magang pada pelayanan atau servis panti jompo. Dimana pekerjaannya seperti food service, perawatan, manufaktur makanan, pertanian dan peternakan. Dikatakan Artawa, angkatan berikutnya yang akan berangkat sebanyak 28 pemuda.
“Ini masih menunggu keberangkatan, karena situasi pandemi, keberangkatan terus mengalami penundaan,” tambah Artawa.
Dikatakannya, untuk LPK miliknya memiliki ijin untuk pemagangan ke Jepang. Sedangkan dalam pelatihan diberikan pendidikan Bahasa Jepang, budaya Jepang dan skil kerja Jepang.
“Bagi yang sudah memiliki keterampilan kerja, tinggal mengasah Bahasa Jepang, sehingga benar-benar siap magang di Jepang. Biasanya yang menjadi kendala adalah bahasa, sebagai bahasa komunikaai sehari-hari,” tuntasnya. (sar)