Rektor UPMI Bali Kucurkan Bonus untuk Atlet Peraih Medali POMNAS 2025

IMG-20251003-WA0002
Rektor UPMI Bali, Prof. Dr. Drs. I Made Suarta, SH., M.Hum.,  menyerahkan apresiasi bagi para atletnya yang berhasil membawa medali dari gelaran POMNAS 2025 Jawa Tengah. 

DENPASAR-fajarbali.com | Para atlet/mahasiswi Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) Bali, berhasil membawa pulang tiga medali dari ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) XIX 2025 yang berlangsung di Jawa Tengah, 19-27 September lalu. 

UPMI yang tergabung dalam kontingen Provinsi Bali, mengirimkan sembilan talenta-talenta terbaiknya di empat cabang olahraga (cabor). Tiga cabor berhasil menghasilkan medali, hanya voli pasir yang belum berhasil. 

Ni Made Astiti, mahasiswi Program Studi (Prodi) Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) berhasil membawa pulang Medali Perunggu cabor Atletik nomor lari 100 meter putri.

Dua medali perunggu berikutnya diraih Uun Putri dari cabor Pentaque nomor beregu putri, serta Khoirurisma Agustin dari cabor Wushu nomor Nangau. Mereka pun mendapatkan apresiasi berupa uang pembinaan dan motivasi khusus dari Rektor Prof. Dr. Drs. I Made Suarta, SH., M.Hum.

Ketua Prodi PJKR UPMI Bali I Komang Adi Palgunadi, S.Pd., M.Pd., ketika menghadap rektor, Kamis (2/10/2025), mengaku bersyukur, meski sedikit kurang puas dengan hasil ini.

"Kami akan perbaiki lagi di POMNAS mendatang dengan target medali emas di cabor-cabor yang kami ikuti. Hasil POMNAS tahun ini tetap kami syukuri," jelas Adi Palgunadi, didampingi para atlet dan Wakil Dekan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UMPI Bali Dr. Ni Luh Gede Liswahyuningsih, SS., M.Hum.

Menariknya, medali kali ini diraih dengan penuh tantangan. Salah satu altetnya, Made Astiti, menderita deman dan menstruasi sejak babak penyisihan hingga final. Situasi itu, membuatnya sempat cemas bahkan pasrah. 

"Namun Astiti masih bisa berjuang hingga berhasil finish di posisi ketiga. Ini sudah syukur sekali," ungkapnya. 

Hal itu dibenarkan oleh Astiti. Ia menceritakan bagaimana kondisi tubuhnya menderita panas, pusing disertai nyeri khas datang bulan. Hampir mustahil baginya berkompetisi dalam kondisi seperti itu. 

BACA JUGA:  Target Rajai Asia, Ketangguhan CBR Series Jadi Andalan Astra Honda di ARRC 2025

"Pak Adi (Palgunadi-red), terus memberikan saya obat-obatan. Saya lawanin kondisi badan saya. Dan, Astungkara dapat juga medali," kenang Astiti. 

Adi Palgunadi kembali menambahkan, persaingan atlet di POMNAS semakin ketat. Untuk itu, pihaknya pun di internal juga lebih selektif memilih atlet agar meraih hasil maksimal.

Tahun ini, ajang dua tahunan tersebut melibatkan 3.065 atlet dan 1.091 ofisial dari 36 provinsi di Indonesia yang akan bertanding dalam 17 cabor meliputi: atletik, bola basket, bola voli indoor, bola voli pasir, bulu tangkis, catur, karate, panahan, panjat tebing, pencak silat, pentangue, renang, sepak takraw, taekwondo, tarung derajat, tenis lapangan, dan wushu.

Sementara itu, Prof. Suarta, selaku Rektor UPMI, tetap mengapresiasi capaian para atletnya. Setiap mahasiswanya mengikuti kompetisi di berbagai ajang, ia yakin pasti ada saja yang membawa medali. "Sebab medali dan piala sudah menjadi tradisi kami," jelas Prof. Suarta. 

Meski demikian, ia meminta pembinaan terus dilakukan mulai dari seleksi mahasiswa baru agar UPMI yang dikenal sebagai gudang atlet tetap bisa dipertahankan. "Dari mahasiswa prodi bahasa juga ada yang dapat medali bidang olahraga. Ini menunjukkan bahwa potensi olahraga ada di semua prodi," imbuh Prof. Suarta.

Di UPMI Bali, lanjut rektor, tidak ada usaha yang tidak diapresiasi. Apalagi prestasi level nasional seperti POMNAS. Rektor pun mengucurkan dana segar jutaan rupiah kepada para atlet tersebut yang diserahkan langsung secara tunai. 

Sedangkan secara moril, rektor memberikan motivasi agar atlet-atlet UPMI meningkatkan prestasinya, menjaga pola makan, taat sembahyang, bahkan soal memilih pasangan hidup pun tak luput dari pesan rektor. Sebab, ia ingin mahasiswanya menyeimbangkan hidup antara dunia akademik, prestasi dan kehidupan yang normal.

BACA JUGA:  Berlaga di PON XX Papua, Bupati Tamba Semangati Empat Atlit Jembrana

Menurutnya, Tuhan memberikan modal yang sama bagi semua manusia. Hanya mereka yang menyaksikan modal itu yang bisa menikmati keberhasilan, seperti atlet-atlet POMNAS, contohnya.

Tahun akademik 2025/2026 ini, masih kata Prof. Suarta, 50 persen mahasiswa baru UPMI memilih Prodi PJKR. Artinya, UPMI memiliki potensi besar untuk mengais pundi-pundi medali hingga level kompetisi internasional seperti yang sudah berjalan sebelumnya.

 

Scroll to Top