Rehabilitasi Sosial untuk Warga Binaan, Antisipasi Napi Kembali Lakukan Kejahatan

IMG-20250908-WA0048
Bupati Klungkung I Made Satria menghadiri kegiatan rehabilitasi sosial di Aula Rutan Kelad II B Klungkung.

SEMARAPURA-Fajar Bali , Warga binaan di rumah tahanan (Rutan) Kelas II B Kabupaten Klungkung mengikuti rehabilitasi sosial di Aula Rutan, Senin (8/9/2025). Kegiatan ini merupakan tahapan penting dalam proses reintegrasi sosial narapidana, agar mereka mampu kembali ke masyarakat tanpa stigma, memiliki keterampilan dan tidak kembali melakukan tindak pidana.

Bupati Klungkung I Made Satria yang turut hadir mengapresiasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Rehabilitasi sosial ini dinilai sangat bermanfaat bagi narapidana. Mengisi diri dengan kegiatan positif untuk berbuat lebih baik setelah tuntas menjalani masa tahanan. Menurut Bupati Satria, lapas dan rutan bukan hanya tempat untuk menjalani masa pidana, tetapi juga merupakan tempat pembinaan dan pemulihan.

“Kegiatan rehabilitasi sosial ini adalah bukti nyata komitmen kita. Melalui program ini, warga binaan diberikan bekal dalam tiga aspek penting. Diantaranya, aspek mental dan karakter, aspek sosial dan aspek kemandirian,” ujar Bupati Satria.

Lebih lanjut Pemerintah Daerah Klungkung memandang kegiatan rehabilitasi ini memiliki arti yang sangat strategis.  Untuk itu, Bupati ingin menekankan beberapa hal penting salah satunya kepada warga binaan agar tidak sia-siakan program rehabilitasi ini.

"Ambil ilmunya, ambil pengalamannya dan jadikan bekal untuk memperbaiki diri. Ingatlah bahwa masa lalu bukanlah penentu masa depan, tetapi yang menentukan adalah sikap kita hari ini," pesannya.

Sementara Kepala Rutan Klungkung, Alviantino Riski Satriyo menyampaikan  kegiatan ini digelar dalam rangka mendukung program dari Direktorat Jendral Pemasyarakatan, sehingga warga binaan nantinya mampu kembali ke masyarakat dengan bekal pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang lebih baik.

Adapun pelaksanaan yang diberikan yakni kegiatan konseling individu dan kelompok, program pelatihan keterampilan, kegiatan keamanan dan keterampilan, program peningkatan karakter (mental building) dan evaluasi bimbingan lanjutan. “Melalui program diharapkan peserta mampu menjalani proses pemulihan dengan optimal sehingga dapat mencegah kekambuhan,” harapnya. W-019

Scroll to Top