Rebut Medali Emas di PON XX Papua, Srikandi Buleleng Berjuang Untuk Bali

Loading

SINGARAJA-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Tidak ingin nama Bali terkenal dari budaya, Pariwisata dan keunikan yang tersimpan di Pulau Dewata itu, melainkan Bali dinginkan juga terkenal akibat prestasi olah raga. Seperti itulah yang tersirat di benak seorang atlit PON XX Bali asal Kabupaten Buleleng Ni Made Shantya Ratika Dewi yang merupakan atlt pesilat wanita yang akan ikut memperjuangkan nama Bali di PON XX yang diselenggarakan di Provinsi Papua.

Srikandi yang kini memiliki usia 26 tahun itu mengaku optimis dengan segala perjuangan serta kerja kerasnya itu nantinya mampu meraih emas untuk mengharumkan nama Bali.

”Astungkara siapa saja yang ditanya pasti menginginkan juara satu untuk bisa meraih emas. Saya ingin nama Bali semakin harus bukan hanya dilihat dari pariwisata, Budaya dan keunikan yang dimiliki Bali namun kami menginginkan juga nama Bali harus akibat prestasi putra dan putrinya dibidang prestasi olah raga,”harapnya.

Bahkan perempuan yang berasal dari Desa Gesing, Kecamatan Banjar yang juga menjadi pesilat andalan Bali itu kini sedang mendapatkan didikan guna mematangkan teknik, taktik  mental serta fisik sebelum turun pada pesta olahraga tingkat Nasional yakni PON XX di Provinsi Papua pada bulan mendatang.

Untuk diketahui, Sintya adalah salah satu dari 20 atlet dan empat orang pelatih Buleleng di 13 cabang olahraga, yang melaju ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua. Shintya menyatakan kesiapannya dan akan berjuang habis-habisan untuk mengharumkan nama Bali.

Baca juga :
Tingkat Keterisian Tempat Isoter di Buleleng Menurun 30 Persen Lebih
Pandemi, Aktifitas Exchange Tetap Berlangsung


”Kami siap harumkan nama Bali. Saya bersama semua kru akan siap mempertarungkan jiwa demi harumnya nama Bali,”ucapnya lantang.

Dirinya mengakui melakukan latihan sejak 3 Juli hingga 3 Oktober mendatang. Sintya yang merupakan atlet silat dari Pengkab IPSI Buleleng ini akan bertanding di Kelas B Putri (50-55 kilogram). Untuk mewujudkan cita-citanya, dari pantauan wartawan dia berlatih ulet sesuai jadwal yang diberikan KONI Bali. Selama menjalani sentralisasi Shintya yang ditemui di Hotel Batu Karu, Denpasar, Sabtu (28/9/2021) lalu  menjelaskan sejauh ini latihannya masih lancar terkendali. Atlet peraih medali emas di kelas tanding C Putri 55-60 kilogram Porprov 2019 ini mengatakan, sentralisasi pada masa pandemi tetap mengedepankan pada prokes dengan ketat.

”Tidak ada masalah berarti, latihan pandemi hanya berbeda penerapan prokes saja. Harus disiplin juga karena untuk tetap menjaga kesehatan hingga PON nanti,”ucap alumni jurusan Ilmu Keolahragaan (Ikor) Fakultas Olahraga dan Kesehatan  (FOK) Undikhsa Singaraja ini.

Untuk mematangkan teknik dalam pertandingan nanti dia didampingi oleh lima orang pelatih. Shintya pun berharap dapat berusaha maksimal dan memberikan hasil terbaik untuk tanah kelahirannya Bali. Terlebih dia baru pertama kali turun di dalam ajang PON.

”Lawannya pasti berat-berat semua apalagi banyak yang dari juara pra PON, pasti persaingannya ketat sekali. Saya lebih fokus pada diri sendiri dulu. Tapi seperti atlet lainnya targetnya pasti maksimal biar dapat emas,”kata dia.

Sementara itu persiapan seluruh atlet di tengah pandemi, membuat KONI Bali benar-benar mengetatkan prokes. Proses latih tanding yang biasanya dilakukan untuk mengukur kemampuan atlet ditiadakan. Namun diganti dengan latihan dengan tim sparing yang telah disiapkan.

Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua Pelatda Maryoto Subekti yang ditemui di salah satu hotel lokasi sentralisasi kawasan Denpasar, Minggu (29/8/2021) kemarin. Menurutnya peniadaan latih tanding diputuskan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Salah satunya kejadian atlet terkonfirmasi positif Covid-19 jelang diberangkatkan ke Papua.

”Kami mengarahkan simulasi intern atlet. Tim sparing memang kami siapkan, tetapi mereka juga ikuti prokes ketat untuk menghindari hal tidak diinginkan pada masa pandemi ini. Seluruh atlet juga mengikuti sentralisasi dengan sangat ketat, syukurnya semua atlet dan pelatih memahami situasi saat ini,”tegas dia.

Maryoto yang juga Wakil Ketua KONI Bali  mengucapkan terimakasih kepada KONI Buleleng yang sangat intens memberikan motivasi kepada atlet-atletnya. Pada PON XX di Papua nanti disebutnya Bali akan diperkuat 238 orang atlet yang akan didampingi 66 pelatih di 29 cabang olahraga. (ags)
Scroll to Top