Pemotongan tumpeng dan kue menandai perayaan HUT ke-20 LPM Kelurahan Legian dan HUT ke-21 Linmas Legian.
MANGUPURA-fajarbali.com | Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-20 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Legian yang dirayakan setiap tanggal 3 Maret, segenap jajaran LPM Kelurahan Legian dengan melibatkan pelaku pariwisata melakukan gerakan Prokasih (Program Kali Bersih) dengan membersihkan tukad (sungai) mati dari sampah yang dilakukan setiap Jumat. Hal Ini juga sebagai upaya menjadikan tukad mati sebagai destinasi wisata yang asri dan nyaman.
HUT ke-20 LPM Kelurahan Legian juga dirangkaikan dengan perayaan HUT ke-21 Linmas Legian secara sederhana. Dengan mengusung tema “Bersinergi Dalam Gerak dan Langkah Menuju Sparkling Legian”, perayaan diisi dengan pemotongan nasi tumpeng dan kue ulang tahun usai melakukan bersih-bersih bertempat di area Kantor Kelurahan Legian, Kabupaten Badung, Jumat (3/3).
Ketua LPM Kelurahan Legian, I Wayan Puspa Negara, SP, M.Si mengatakan LPM memiliki peran sentral dalam memperkuat pembangunan di wilayah Kelurahan Legian. LPM menjalankan 3 fungsi utama, yakni sebagai penggerak swadaya gotong royong masyarakat; pengendali pembangunan; serta menyerap, menampung, menghimpun dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat.
“LPM menjadi ujung tombak dari desa adat dan kelurahan untuk tampil di depan terkait persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan. Dengan tema HUT ‘Bersinergi Dalam Gerak dan Langkah Menuju Sparkling Legian’, kami bersama Satlinmas Legian juga melakukan pengawasan dan patroli rutin dengan membuka Emergency Response System kepada seluruh pelaku usaha yang ada di wilayah Kelurahan Legian. Dengan sinergi LPM dan Satlinmas Legian situasi, keamanan, dan ketertiban umum di Legian tercipta dengan kondusif,” ucapnya.
Para peserta secara gotong royong melakukan bersih-bersih di area Tukad Mati, Legian.
Puspa Negara dalam kesempatan tersebut juga mengatakan, jika pihaknya bersama Satlinmas Legian tengah melalukan pengecekan secara partisipatif terhadap Warga Negara Asing (WNA) yang memegang visa wisata namun melakukan pekerjaan di wilayah Legian. Ia berharap masyarakat juga berperan aktif untuk melaporkan jika menemukan kasus-kasus tersebut sebagai upaya mencegah munculnya persoalan baru, dimana WNA yang memegang visa wisata tersebut dapat mengambil alih fungsi benefit dan profit dari masyarakat.
“Selain melakukan pengawasan terhadap WNA bekerja di Bali namun hanya mengantongi visa wisata, kami di LPM berkerja sama dengan Linmas, Babinsa, dan Babinkamtibmas juga melakukan patroli selama 24 jam untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan di daerah destinasi. Karena bagi kami, inti dari destinasi itu adalah pelaku usaha mendapatkan jaminan keamanan dan kenyamanan berusaha, sementara wisatawan mendapatkan kenyamanan sepenuh-penuhnya, dan masyarakat mendapatkan kenyamanan serta keamanan sebagimana hak berwarganegara. Jadi kami di LPM sebagimana fungsi utama adalah merencanakan dan menggerakkan pembangunan yang partisipatif serta menggerakkan swadaya gotong royong masyarakat sudah seharusnya melakukan pengawasan di wilayah Legian, termasuk juga pengamanan saat pawai ogoh-ogoh dan Nyepi,” terangnya.
Ketua LPM Kelurahan Legian, I Wayan Puspa Negara, SP, M.Si.
Ditambahkan, kata “Sparkling” pada tema perayaan ulang tahun kali ini berarti bercahaya/berkilau. Namun, jika dijabarkan per huruf maka diartikan Sehat, Padupadan, Aman, Resik, Kuat, Landuh (subur/makmur), Indah, Nyaman dan Gemah ripah.
Sementara itu Lurah Legian, Ni Putu Eka Martini menyampaikan ucapan selamat kepada LPM Kelurahan Legian yang kini sudah berusia 20 tahun dan Linmas Legian yang berusia 21 tahun. “Kami berharap semoga sinergi yang sudah terjalin selama ini antara kelurahan, desa adat, LPM dan Satlinmas Legian terus berjalan demi Legian yang kita cintai,” tutupnya.
Dalam perayaan tersebut turut hadir para Kelian Suka Duka Banjar Adat di Kelurahan Legian, Kepala Lingkungan, pengurus LPM, Bendesa Adat, manajemen hotel dan pelaku usaha yang berada di wilayah Legian. M-001