NEGARA – fajarbali.com | Pada rapid test kedua yang diikuti warga Banjar Munduk Desa Kaliakah, hanya diikuti sebanyak 12 orang, Senin (6/7/2020). Rapid test tersebut sudah diagendakan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Jembrana.
Rapid test kedua ini diperuntukan bagi warga Banjar Munduk yang sedang menjalani karantina banjar dan belum dirapid pada rapid test pertama.
Tercatat untuk rapid kedua merupakan rapid test susulan bagi warga yang belum datang. Dari jumlah 238 warga yang belum datang sebelumnya, hanya 12 orang yang datang ikuti di rapid test dan hasilnya seluruhnya dinyatakan non reaktif. Berarti masih ada sekitar 226 warga asal Banjar Munduk yang belum dirapid test.
Terhadap masalah ini, dilakukan langkah koordinasi dengan Perbekel Kaliakah. Bagi warga yang belum dirapid, harapannya, dapat dilakukan rapid test susulan. “Warga yang belum jalani rapid test kedua masih cukup banyak, sekitar dua ratusan. Memang informasinya ada warga yang tinggal di luar Jembrana , bahkan ada yang sedang di Kalimantan. Tim surveilans kita terus lakukan penelusuran, termasuk jemput bola, bila ada warga lansia dengan keterbatasannya tidak bisa hadir saat rapid test massal dilaksanakan,” jelas Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Jembrana, dr Gusti Agung Putu Arisantha saat beri keterangan pers, Senin (6/7/2020).
Pihaknya juga melaksanakan rapid test tidak hanya di Banjar Munduk saja tapi juga di desa perbatasan yakni Desa Berangbang. Sebelumnya dari klaster Banjar Munduk ini, tercatat satu orang warga desa Berangbang terkonfimasi positif covid-19. “ Sudah dilaksanakan rapid test massal kepada warga Banjar Berangbang Desa Berangbang. Dari 93 warga, 86 orang sudah datang dan laksanakan rapid test. Hasilnya ke-86 warga itu non reaktif,” jelas Arisantha.
Sementara untuk menggugah hati warga supaya mau ikut rapid test, petugas juga mengambil test rapid sampai mendatangani ke rumah rumah warga.(prm)