MANGUPURA – fajarbali.com | Pemerintah Kabupaten Badung, berencana akan melengkapi Puskesmas Abiansemal dengan alat Polymerase Chain Reaction (PCR). Puskesmas yang terletak di Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.
Hal itu diungkapkan Pjs. Bupati Badung, Ketut Lihadnyana saat ditemui belum lama ini. Kepala BKD Provinsi Bali ini mengatakan penempatan PCR di Puskesmas Abiansemal akan dilakukan dalam waktu dekat. Selama ini, alat untuk memeriksa sampel swab ini hanya ditempatkan di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada.
“Selama ini kan RSD Mangusada, nanti kita tempatkan Puskesmas Abiansemal satu, jadi yang di RS untuk melayani masyarakat Selatan dan di puskesmas (Abiansemal I –red) melayani masyarakat Badung Utara,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Badung, dr. Nyoman Gunarta saat dikonfirmasi Jumat (6/11) tak menampik rencana tersebut. Bahkan, mantan Dirut RSD Mangusada ini tengah menyiapkan ruangan khusus untuk penempatan alat tersebut.
“Betul.. akan ditempatkan disana (Puskesmas Abiansemal I -red), namun akan dilakukan setelah ruangan siap,” katanya.
Menurutnya, alat PCR yang akan ditempatkan di Puskesmas Abiansemal I merupakan salah satu dari bantuan Provinsi Bali atau Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang kini dioperasikan di RSD Mangusada. Hanya saja penempatan PCR perlu ruangan khusus, sehingga memerlukan persiapan matang.
“Kita tidak bisa memindahkan begitu saja alat itu, perlu ruangan khusus dan persiapan matang,” tegasnya.
Dikatakan, Tenaga Medis di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada saat ini mulai dimaksimalkan untuk layanan tes swab dengan memanfaatkan dua alat Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk memeriksa sampel swab.
Sebelumnya, Dirut RSD Mangusada, Dr Ketut Japa mengatakan dengan adanya dua alat PCR di RSD Mangusada, pihaknya ingin mempercepat proses swab, dari pengambilan sampel sampai proses hasil yang didapat. Dari pengambilan sampel, pemeriksaan dan uji lab, dirinya menargetkan satu hari sudah selesai.
“Jadi kami inginkan hasil swab keluar maksimal 8 jam lamanya. Sehingga kita mulai memaksimalkan tenaga medis untuk melakukan penanganan covid-19 khususnya saat pengambilan sampel swab. Misalnya, pagi kita swab, sore sudah keluar hasilnya,” jelasnya.
Dr japa menerangkan dua alat PCR bantuan dari Provinsi Bali dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diletakkan di ruangan yang sama, lantaran laboratorium RSUD Mangusada lumayan luas.
“Intinya kan lebih cepat lebih baik. Itu artinya jika cepat bisa digunakan maka cepat pula penanganan covid-19 kita di Badung,” imbuhnya.
Disebutkan, alat PCR yang diberikan oleh Provinsi Bali sendiri, pihaknya mengaku bisa menerima 180 sample setiap harinya. Bahkan dengan adanya penambahan alat dari PNBP pihaknya menargetkan bisa menerima 280 sample per hari.(put).