DENPASAR-fajarbali.com | Salah seorang praktisi pariwisata yang juga pemilik Lapama Rafting, I Putu Oka Mahendra, SE,
Mengakui, wisatawan umumnya tidak takut dengan adanya erupsi, karena hal itu bisa terjadi di semua lapisan dunia. Namun, yang diperlukan adanya jaminan dari Pemprov Bali, utamanya Dinas Pariwisata, jika nantinya erupsi kembali terjadi. Khususnya, bila disertai dengan penutupan bandara. “Garansi ini untuk memberikan rasa aman bagi wisatawan, sehingga mereka tidak ragu datang ke Bali,” ungkap Oka Mahendra, Rabu (28/2/2018) .
Melalui garansi letter ini diharapkan para wisatawan yang datang ke Bali tidak sampai telantar, jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Tentu untuk memberikan jaminan ini, pemerintah mesti berkoordinasi dengan stake holder, mulai dari Asita, PHRI, Organda dan lain-lainnya. Artinya, jika terjadi bencana hingga disertai penutupan bandara, wisatawan yang memang masa tinggalnya berakhir, tetap mendapatkan pelayanan terbaik, dan tak sampai telantar. “Dengan adanya jaminan seperti ini, kami yakin pariwisata Bali akan segera pulih,’’ ujar Oka Mahendra.
Wakil rakyat yang duduk di Komisi II DPRD Kota Denpasar ini menyampaikan, penurunan status Gunung Agung merupakan momentum yang positif untuk membangkitkan pariwisata Bali. Pihaknya berharap kondisi ini akan terus terjadi. Namun, bencana alam memang tidak bisa diprediksi. Karena itu, pihaknya berharap adanya kebijakan pemerintah yang bisa menciptakan rasa aman bagi wisatawan. ‘’Contohnya, wisatawan yang hanya tinggal di Bali hanya sepuluh hari. Tapi pada hari kesembilan terjadi musibah, hingga penutupan bandara. Nah, inilah yang perlu disikapi, sehingga wisatawan bersangkutan dapat bertahan dengan adanya garansi pemerintah,’’ papar ketua Fraksi Partai Golkar ini.
Menyiggung kelangsungan usaha raftingnya di sepanjang Tukad Telaga Waja, Karangasem yang terdampak erupsi, Oka Mahendra mengatakan, dari 14 usaha yang ada, sebagian besar belum bisa beroperasi. “Belum bisa beroperasi, karena alur sungai berlumpur dan terjadi pendangkalan alur sungai,” pungkas Oka Mahendra. R-004