DENPASAR-fajarbali.com | Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar menambah satu lagi guru besar tetap alias profesor baru atas nama Prof. Dr. Ir I Wayan Muka, ST., MT., IPU. Prof. Muka dikukuhkan oleh Rektor Unhi Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa, MS. di kampus setempat, Sabtu (1/2/2025).
Wayan Muka resmi mencapai puncak jabatan akademik tertinggi per 1 Desember 2024 berdasarkan SK Menteri Pendidikan Tinggi Nomor 140295/M/07/2024 tentang Kenaikan Jabatan Akademik Dosen.
Pencapaian Prof. Wayan Muka sukses memecahkan beberapa rekor. Pertama, ia adalah guru besar kedua yang berstatus dosen Yayasan Pendidikan Widya Kerthi, guru besar pertama pada Fakultas Teknik Unhi. Ketiga, bidang kepakarannya tergolong sangat langka, yakni bidang Ilmu Teknik Sipil kepakaran Manajemen Konstruksi.
Jumlah profesor dengan kepakaran Manajemen Konstruksi di Bali masih bisa dihitung dengan jari tangan sebelah. Lima jari itu pun masih tersisa. Sehingga kepakaran ilmu ini tergolong langka.
Saat pengukuhan guru besar, Prof. Wayan Muka membawakan orasi ilmiah "Strategi Mengelola Risiko untuk Meningkatkan Efesiensi dan Efektivitas Pembangunan Proyek Konstruksi".
Orasinya ini berdasarkan pengalaman panjangnya terjun di dunia konstruksi dipadukan dengan teori dari sudut akademisi.
Putra dari pasangan I Ketut Rija dan Ni Wayan Pulih ini, mengawali karir sebagai dosen sejak 2007. Sejumlah jabatan strategis pun pernah diembannya di Unhi, seperti Dekan Fakultas Teknik, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan kembali dipercaya memimpin Fakultas Teknik hingga saat ini.
"Sesuai arahan Bapak Rektor, Yayasan dan LLDikti VIII, dengan dikukuhkan saya sebagai guru besar, sekarang saya wajib mengangkat teman -teman yang lain. Ada beberapa Lektor Kepala yang segera akan masuk usulan untuk menjadi guru besar,” ungkapnya.
Lulusan S1 dan S2 Universitas Udayana dan S3 di Universitas Diponegoro ini, semakin terdorong memberikan kemampuan terbaiknya bagi mahasiswa dan negara melalui pemikiran sesuai kapasitasnya. Apalagi pemerintah tengah menggencarkan pembangunan infrastruktur.
Ia mengaku telah banyak melakukan riset. Setidaknya ada 46 paper baik nasional maupun internasional, yang terkait dengan manajemen konstruksi khususnya risiko manajemen proyek.
"Jadi, itu salah satu bidang kepakaran saya dan telah saya lakukan lima tahun terakhir secara berkelanjutan. Dari kekhususan ini menjadi sebuah keharusan bagi seorang guru besar mempunyai kepakaran dan keahlian,” tegasnya.
“Kami juga akan segera mengusulkan Program S2 Teknik Sipil karena kami sudah mempunyai empat orang doktor dan dua Lektor Kepala serta satu orang guru besar," ungkap dia.
Rektor Unhi Prof. Made Damriyasa mengaku gembira dengan penambahan guru besar khususnya dibidang Ilmu Manjemen Kontruksi.
“Dengan dikukuhkannya Pak Muka, jadi total hingga saat ini Unhi memiliki 14 orang guru besar dari berbagai bidang ilmu,” ungkapnya.
Menurut rektor, Manajajemen Kontruksi merupakan bidang ilmu yang sangat strategis terutama dalam pembangunan infrastruktur di Bali yang terus memperhatikan adat tradisi dan budaya Bali.
“Kami berharap dalam manajemen konstruksi tidak menghilangkan identitas adat, tradisi dan budaya Bali," harap Prof. Damriyasa.
Tak kalah bangga, Ketua Yayasan Pendidikan Widya Kerthi Kolonel Purn. Dr. Drs. Dewa Ketut Budiana, M.Fil., berharap pencapaian Prof. Muka mampu menebar virus-virus positif bagi dosen lainnya.
"Prof. Wayan Muka adalah guru besar kedua yang lahir dari rahim yayasan ini. Tentu kami sangat bangga. Di usia universitas yang cukup tua, sudah saatnya kita tunjukkan kualitas," pungkas Dewa Budiana.