Prodi Teknologi Pangan ITEKES Bali, Jaminan Masa Depan

IMG-20251002-WA0000
Mahasiswi Prodi Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi, ITEKES Bali dalam sebuah pameran.

DENPASAR-fajarbali.com | Salah satu Program Studi (Prodi) unggulan Insitut Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali adalah Teknologi Pangan di bawah naungan Fakultas Teknologi. Didirikan sejak 2019, Prodi Teknologi Pangan mengiringi perubahan bentuk dari sekolah tinggi menjadi institut.

Lantas bagaimana prospek lulusan/sarjana teknologi pangan? Kaprodi Teknologi Pangan ITEKES Bali I Gusti Agung Yogi Rabani RS, S.TP., M.Si., memberikan garansi jika lulusan yang ia hasilkan tidak mungkin menganggur.

Sebab, prospek jurusan teknologi pangan sangat menjanjikan dan luas, dengan peluang kerja di industri makanan dan minuman (FMCG), riset dan pengembangan (R&D), pengendalian mutu (QA/QC), keamanan pangan, pemerintahan (Kementerian Pertanian, BPOM). Konsultan, tenaga pendidik hingga menjadi wirausaha di bidang pangan.

Ditambah peluang baru yang dibuka oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Belum lama ini, pihak TNI-Polri dari BGN sempat berkunjung ke ITEKES Bali meminta lulusannya mengisi lowongan staf.

"Berdasarkan hasil tracer study kami juga membuktikan bahwa lulusan semua langsung terserap dunia kerja. Karena memang peluangnya sangat luas. Jumlah mahasiswa baru juga meningkat tiap tahun membuktikan bahwa jurusan ini sangat diminati," jelas Yogi Rabani, di Denpasar, Rabu (1/10/2029).

Yogi Rabani menambahkan, pangan menjadi salah satu sektor yang tidak tergantikan oleh kecanggihan teknologi. Ini lah yang menjadi motivasinya dalam mengembangkan Prodi Teknologi Pangan.

"Kalau profesi lain kan banyak digantikan oleh teknologi. Tapi kalau pangan saya yakin tetap dibutuhkan sepanjang ada kehidupan," tegasnya.

Terkait proses perkuliahan di Prodi Teknologi Pangan ITEKES Bali, ia menjelaskan memadukan teori dan praktik. Teori diberikan mulai semester awal untuk menambah literasi mahasiswa. Sementara praktikum mulai semester empat. Mahasiswanya juga mendapatkan pengalaman kolaborasi dengan prodi lain di internal ITEKES.

BACA JUGA:  Kreativitas dan Ketahanan Guru di Tahun Ajaran Baru

"Misalnya dalam pengendalian kasus stunting, kami kerja sama dengan Prodi Kebidanan dan keperawatan. Kami intervensi di makanan dan minuman untuk perbaikan gizi. Jadi bisa berkolaborasi dengan lintas ilmu," ungkapnya.

Untuk pengolahan pangan, sivitasnya melakukan banyak hal. Salah satunya berinovasi mengolah loloh cemcem menjadi kemasan seperti teh celup. Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, prodi ini memperkuat keberadaan UMKM lokal dengan mendampingi proses produksi dan pengemasan agar lebih higienis dan tahan lama.

Tak melulu mempelajari teknologi pengan, pihaknya juga memberikan ilmu manajemen usaha, keuangan, industri dan pemasaran, untuk melengkapi kompetensi mahasiswa.

"Kami berikan bekal lengkap agar lulusan bisa menciptakan lapangan kerja. Jadi prodi atau jurusan ini layak dipertimbangkan bagi adik-adik lulusan SMA sederajat," pungkas Yogi Rabani.

Scroll to Top