PPA AAI ON-FH Unwar Siap Lahirkan 22 Calon Advokat Profesional

AAI ON 1

Loading

Peserta PPA Angkatan I yang digelar DPC AAI ON-FH Unwar, mulai menjalani sesi pertama pendidikan, Jumat (14/6/2024).

DENPASAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Pendidikan Profesi Advokat (PPA) yang digelar DPC Asosiasi Advokat Indonesia Officium Nobile (AAI ON) Denpasar bekerja sama dengan Fakultas Hukum Universitas Warmadewa (FH Unwar) berhasil menjaring 22 orang peserta, hampir mencapai target yang ditentukan beberapa waktu lalu, saat panitia membuka pendaftaran.

Ketua PPA Dewa Agus Satrya Wijaya, SH., MH., CLA., mengaku bersyukur bahwa program PPA angkatan I ini disambut antusias masyarakat, karena para peserta tidak hanya berasal dari Bali.

“PPA ini dimaksudkan untuk menghasilkan advokat berkualitas, profesional dan memegang teguh profesi advokat,” jelas Dewa Satrya.

Peserta langsung mendapatkan materi dihari pertama, Jumat 14 Juni 2024 hingga 18 sesi ke depan. Setiap sesi berlangsung Jumat dan Sabtu dan berakir pada 6 Juli 2024 mendatang di gedung FH Unwar.

Panitia sangat yakin, dengan gemblengan dari pengajar yang berlatar belakang akademisi Unwar, Universitas Udayana (Unud), Pengadilan Negeri Denpasar, Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Denpasar, Pengadilan Agama serta para advokat senior, para peserta kelak bisa bersaing dalam bidang penegakan hukum.

Dewa Satrya berencana membuka PPA secara berkesinambungan, mengingat potensi internal yang telah ada, yakni mahasiswa FH Unwar itu sendiri. Khusus mahasiswa FH Unwar, bisa mengikuti PPA mulai smester enam. “Artinya tidak harus dapat gelar Sarjana Hukum dulu,” ungkapnya.

Mahasiswa FH yang mengikuti PPA mendapatkan keuntungan, karena bukti lulus PPA dan ujian advokat berfungsi sebagai sertifikat pendamping ijazah.

“Saat ini kami fokus kegiatan PPA pertama ini, sampai mereka berhasil melewati tryout, ujian advokat direncanakan Agustus 2024, hingga diambil-sumpah di pengadilan tinggi, meski waktu pendidikan relatif singkat,” pungkas Dewa Satrya.

BACA JUGA:  Bawa 4 Kapsul Sabu di Perut, Jaringan Sabu Asal Malaysia Ditangkap Bandara Bali

Sekretaris Jenderal DPP AAI ON Dr. Hendri Donal, SH., MH mengapresiasi langkah DPC AAI ON Denpasar yang berinisiatif menggelar PPA. Menurut Hendri, PPA adalah implementasi amanat Undang-Undang Nomor 18 tahun 2003 tentang Advokat.

“Untuk mempersiapkan dan mematangkan calon-calon advokat maka diamanatkan untuk membuat PPA. Syaratnya harus kerja sama dengan perguruan tinggi. Dan, hari ini kita lihat bagaimana komitmen DPC AAI ON Denpasar dengan Fakultas Hukum Universitas Warmadewa,” kata Hendri.

Setelah PPA, Hendri mengingatkan para peserta untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian advokat. Jika lulus, barulah berhak beracara di pengadilan setelah prosesi pengambilan sumpah di pengadilan tinggi.

Dalam PPA, menurutnya, sejatinya hanya mengkaji lebih dalam teori-teori yang telah didapatkan di bangku kuliah ilmu hukum ke dalam praktik di lapangan. Salah satu tantangan dalam ujian advokat terdapat materi tentang pengadilan arbitrase yang belum nampak pada kurikulum program sarjana hukum.

“Ini adalah tahap awal saudara-saudari sebagai calon advokat profesional. Kami target semuanya lulus dan diambil-sumpah nantinya,” harap Hendri.

Dekan FH Unwar yang diwakili Wakil Dekan Bidang Kerja Sama dan Kemahasiswaan Dr. I Made Aditya Mantara Putra, SH., MH., menyebut, PPA yang merupakan buah kerja sama antara AAI ON dengan Unwar bertujuan memberikan bekal komprehensif bagi peserta. Sehingga terjadi keseimbangan terori dan praktik.

Aditya menegaskan, tugas seorang advokat tidak sebatas membela hak individu kliennya, tapi menjadi penegak hukum berintegritas yang berada di garis terdepan.

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kemahasiswaan Unwar Dr. I Nyoman Sujana, SH., M.Hum., mengesahkan peserta PPA Angkatan I.

Belum masuknya materi pengadilan arbitrase dalam kurikulum sarjana ilmu hukum, ditanggapi cukup serius oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kemahasiswaan Unwar Dr. I Nyoman Sujana, SH., M.Hum., yang hadir memberi sambutan mewakili rektor.

BACA JUGA:  Pesan Online Cairan Liguid Vape Bercampur Tembakau Gorilla, Pengedar Diringkus

Menurut Sujana, hal ini bisa dianggap sebagai aspirasi sekaligus inspirasi bagi perguruan tinggi pengelola fakultas hukum agar ditindaklanjuti. Sujana memotivasi peserta PPA angkatan I agar terus meningkatkan kualifikasi diri dan pendidikan.

Sebab, kata dia, seorang advokat dituntut untuk adu argumentasi, adu logika hukum dengan jaksa dan hakim di pengadilan. Untuk itu Unwar telah menyediakan Program Magister Hukum, Magister Kenotariatan hingga Doktor Ilmu Hukum bagi peserta PPA dan masyarakat umum.

“Jadi kita advokat jangan mau kalah. Bila perlu semua advokat lanjutkan pendidikan sampai doktor. Kan keren itu. Nanti adu logika hukumnya lebih mantap. Bukan adu otot lho ya,” kata Sujana.

Karena lokasi PPA berada di Unwar, maka menurut Sujana, filosofi Sapta Bayu yang notabene roh Sivitas Akademika Unwar akan merasuk ke jiwa raga peserta. Salah satu bagian dari Sapta Bayu adalah konsep kepemimpinan Asta Brata.

“Saudara harus bisa menentukan kapan harus menjadi angin, menjadi api, air, bulan, matahari dan sebagainya. Ada saatnya kita lembut dan ada saatnya keras, tentu dalam koridor menegakkan hukum dan keadilan,” pungkas Sujana.

 

 

 

Scroll to Top