Poltekkes Kemenkes Denpasar Lahirkan 1.304 Nakes Baru yang Kompeten dan Profesional

u10-IMG-20251019-WA0004
Poltekkes Kemenkes Denpasar, menggelar Wisuda ke-XXXVIII bertempat di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kuta Selatan, Badung, Sabtu (18/10/2025). 

MANGUPURA-fajarbali.com | Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Denpasar, menggelar Wisuda ke-XXXVIII bertempat di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kuta Selatan, Badung, Sabtu (18/10/2025).

Wisuda kali ini diikuti 1.304 lulusan, dengan rincian 299 lulusan profesi, 624 orang sarjana terapan dan sebanyak 381 orang diploma tiga.

Jika dikerucutkan dari program studi/jurusan, yakni: Diploma Tiga (DIII) Keperawatan 116 orang, DIII Kebidanan 53 orang, DIII Kesehatan Gigi 59 orang, DIII Gizi 42 orang, DIII Sanitasi 13 orang, DIII Teknologi Laboratorium Medis 99 orang.

Sarjana Terapan Keperawatan 167 orang, Sarjana Terapan Kebidanan 168 orang, Sarjana Terapan Gizi 114 orang, Sarjana Sanitasi Lingkungan 94 orang, Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis 80 orang, Profesi Ners 110 dan Profesi Bidan 189 orang.

Indeks Prestasi Komulatif (IPK) tertinggi lulusan adalah 4,00. Terendah 3,21. IPK rata-rata 3,82. Persentase IPK ≥ 3,00 sebanyak 100%, persentase IPK ≥ 3,25 sebanyak 99,54% dan persentase IPK ≥ 3,50 sebanyak 94,25% serta persentase IPK ≥ 3,75 sebanyak 78,76%.

Direktur Poltekkes Kemenkes Denpasar adalah Dr. Sri Rahayu, S.Tr.Keb., S.Kep., Ners., M.Kes., menjelaskan, dengan tambahan lulusan ini, Poltekkes Kemenkes Denpasar telah meluluskan sebanyak 13.589 orang yang terdiri dari 9.003 orang Ahli Madya Kesehatan, 3.348 orang Sarjana Terapan, dan 1.238 Program Profesi. 

"Selamat dan sukses untuk saudara, adik-adik wisudawan dan wisudawati. Negara menanti kontribusi saudara sebagai tenaga kesehatan (nakes) yang profesional untuk mendukung program pembangunan, khususnya di bidang kesehatan," pesan Sri Rahayu, dalam sambutannya.

Direktur Sri Rahayu menambahkan, Poltekkes Kemenkes Denpasar telah melakukan transformasi dalam berbagai bidang diantaranya: menjadi satker dengan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU), mengembangkan Pusat Unggulan Ipteks (PUI) Kesehatan Pariwisata, serta mengembangkan Kelas Internasional (KI) keperawatan sejak tahun 2023. 

BACA JUGA:  Menparekraf Ajak Ikut "Lomba Karya Musik Anak Komunitas"

"Kami telah menjalin kerjasama dengan universitas luar negeri untuk mendukung penyelenggaraan Kelas Internasional," jelasnya, sembari menyebut saat ini, sebanyak 24 orang sedang mengikuti internship di Osaka dan RS Yokokura Jepang dan akan mengikuti wisuda secara daring. 

Dari hasil penelusuran, ia mengklaim, persentase lulusan yang bekerja di fasilitas layanan kesehatan pemerintah 30%, di luar negeri sebanyak 15.24%, sedangkan sisanya bekerja di fasilitas layanan kesehatan lain. 

Ia melanjutkan, lulusan Poltekkes Kemenkes Denpasar telah terserap pada pasar kerja sebagai tenaga kesehatan di sektor pemerintahan maupun swasta, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.  

Di luar negeri, lulusan Poltekkes Kemenkes Denpasar bekerja di bidang kesehatan tersebar di negara Amerika, Jepang, Belgia, Belanda, Austalia, Jerman dan Timor Leste. 

Di kancah lokal, pihaknya berkomitmen mendukung "wellness tourism" atau pariwisata kebugaran yang dicanangkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali sebagai salah satu strategi untuk mengubah arah pariwisata Bali ke arah yang lebih berkualitas. Konsep ini berfokus pada kesejahteraan holistik—menawarkan pengalaman relaksasi, kesehatan, dan keseimbangan hidup yang memanfaatkan kekayaan alam dan budaya lokal Bali. 

Poltekkes Kemenkes Denpasar pun siap membuka program studi baru, Prodi DIII Tenaga Kesehatan Tradisional. Selain itu juga membuka Sarjana Terapan Kesehatan Gigi, Sarjana Terapan Asuransi Kesehatan, Prodi Diploma III Entomologi Kesehatan, dan Prodi Magister Keperawatan.

Senada, Direktur Jenderal Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) Kementerian Kesehatan dr. Yuli Farianti, M.Epid., mendorong agar lulusan Poltekkes Kemenkes Denpasar mengisi kebutuhan nakes di berbagai layanan kesehatan, terutama di rumah sakit internasional di Bali.

Sebab, menurut Yuli Farianti, Poltekkes Kemenkes Denpasar yang terletak di Provinsi Bali, punya keunggulan dari sisi geografis dan reputasi internasional sebagai disetinasi pariwisata dunia. Hal ini menghadirkan peluang besar bagi nakes mengais pengalaman melayani pasien lintas negara tanpa harus ke luar negeri.

BACA JUGA:  Workshop Wirausaha 2022 HIMA AP Unud, Bangun Mindset Mahasiswa Inovatif Kreatif

Untuk menangkap peluang tersebut, ia menekankan pentingnya penguasaan bahasa asing, etika, dan kompetensi sebagai nakes profesional. Peluang lain seperti berkarir di luar negeri juga mesti dimaksimalkan. "Intinya saya tidak pernah ragu terhadap lulusan Poltekkes Kemenkes Denpasar," pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Bali Dr. dr. I Nyoman Gede Anom, M.Kes., berpendapat, Poltekkes Kemenkes Denpasar telah mampu membuktikan diri menghasilkan nakes bermutu, sehingga dipilih menjadi mitra strategis Pemprov Bali.

Pemprov Bali, kata dr. Anom, semakin membutuhkan Poltekkes Kemenkes Denpasar sebab saat ini Pemprov Bali sedang mengembangkan program-program kesehatan berstandar internasional. "Kita punya semangat yang sama, mendukung transformasi bidang kesehatan menuju Indonesia emas 2045," jelasnya.

dr. Anom mengingatkan, saat ini sektor kesehatan punya dua regulasi, yakni UU Kesehatan No 17 tahun 2023 dan PP No. 28 tahun 2024. "Kita dituntut

dinamis dalam mengikuti regulasi tersebut, terutama mengikuti program nasional enam pilar transformasi kesehatan," kata dr. Anom. 

 

 

Scroll to Top