DENPASAR – sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Segenap Sivitas Akademika Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar memperingati Dies Natalis ke-XXI dengan mengusung tema “Rise the Spririt, Grow the Creativity, Together We Bring Back the Happiness”. Kegiatan berlangsung secara hybrid dengan titik pusat di Aula Poltekkes Kemenkes Denpasar, Sabtu (16/4).
Dies Natalis ke-21 institusi pendidikan kesehatan yang dikenal dengan nama Polkesden ini juga dibarengi dengan orasi ilmiah, launching Podcast Polkesden BRIGHT dan Aplikasi Mobile Library Polkesden serta launching Buku Karya Dosen tahun 2021/2022.
Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan, Kemenkes RI, Arianti Anaya, yang hadir pada kesempatan itu mengharapkan, momentum dies natalis ini sebagai langkah bagi Poltekes Kemenkes Denpasar untuk bisa mengikuti transformasi yang ada di Pusat, terutama terkait transformasi di bidang SDM tenaga kesehatan.
Anaya mengatakan ada tiga masalah besar yang ada di sektor kesehatan, yaitu jumlah SDM yang masih kurang, ini terlihat dari masih banyaknya Puskesmas yang belum lengkap tenaga kesehatannya, termasuk juga di Bali. Distribusi tenaga kesehatan yang belum merata, utamanya di wilayah tengah dan timur Indonesia dan yang terakhir adalah kualitas.
Arianti Anaya juga menambahkan, Polkesden juga harus bersiap menghadapi MEA, dimana nantinya akan masuk tenaga kesehatan asing dan rumah sakit – rumah sakit internasional ke Bali, tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan kesehatan.
Direktur Polkesden Dr. Anak Agung Ngurah Kusumajaya, SP., MPH., mengatakan Polkesden sebagai salah satu lembaga pendidikan vokasi bidang kesehatan di bawah Direktur Jenderal Kesehatan, Kementrian Kesehatan selalu bersinergi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali juga Kabupaten/Kota dan selalu siap untuk mengisi kekurangan tenaga kesehatan yang handal bagi Puskesmas atau Fasilitas Kesehatan (Faskes) yang membutuhkan.
“Menjawab tantangan dunia kesehatan yang membutuhkan SDM yang berkualitas, Polkesden menciptakan lulusan yang sudah berstandar Internasional dengan melakukan kerjasama dengan beberapa universitas yang ada di luar negeri untuk mengembangkan kurikulum di Polkesden,” kata AA Kusumajaya.Direktur Polkesden Dr. AA Ngurah Kusumajaya, SP., MPH
Ia menambahkan, lulusan Polkesden telah banyak diterima di Jepang dan Belanda. Termasuk beberapa negara maju lainnya siap menampung alumninya yang dikenal karena kualitasnya. Namun, ia mengakui sebagian besar masih ragu-ragu bekerja ke luar negeri.
Karenanya, ia meyakinkan bahwa hidup di luar negeri sangat enak, apalagi honor yang diterima tergolong besar. Kemajuan teknologi informasi dewasa ini seharusnya meningkatkan motivasi alumninya untuk mengharumkan nama Bali dan Indonesia di kancah internasional di bidang kesehatan.
“Saya juga pernah tinggal di luar negeri. Hidup di luar itu sangat enak. Apalagi sekarang sudah bisa video call, bisa naik pesawat kapan saja. Ke Asutralia misalnya hanya 1,5 jam. Ayo rubah mindset kita,” ajaknya. Dies tahun ini juga dirangkai dengan berbagai kegiatan seperti musik, dan berbagai hiburan lain yang digagas BEM dan organisasi kemahasiswaan. Kegiatan dibatasi sampai jam 9 malam. (Gde)