Polisi Lakukan Olah TKP Kebakaran di Pasar Pagi Lelateng

Loading

NEGARA - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Pasar pagi Lelateng di Kelurahan Lelateng Kecamatan Negara yang terbakar pada Jumat (22/5/2021) sore, dilakukan olah TKP oleh jajaran kepolisian dari Tim Inafis Polres Jembrana, Sabtu (22/5/2021) sore.


Terkait olah TKP tersebut, Kapolsek Negara AKP I Gusti Made Sudarma Putra menjelaskan tim Inafis Polres  Jembrana melakukan olah TKP, untuk segera dapat diketahui apa penyebab dari kebakaran di Pasar pagi Lelateng. Hasil dari olah TKP akan diketahui selain penyebabnya, tetapi juga kerugiannya. Tak hanya hasil olah TKP, tetapi juga memanggil saksi - saksi serta masih dimintai keterangan. Lokasi bangunan Pasar pagi kebakaran dipasang police line. 

Salah seorang pedagang Made Artini mengaku sempat pingsan di pasar setelah melihat barang dagangannya ludes terbakar. Artini yang berjualan kain. Dia mengaku mengalami kerugian akibat kebakaran itu diperkirakan sekitar Rp 150 juta.

"Saya diberi tahu tetangga. Waktu itu habis mandikan cucu. Tanpa ganti pakaian saya langsung ke pasar. Lihat api besar saya shock dan tidak sadar," ujar Artini

Baca Juga :
Klungkung 'Dijatah' 597 Formasi CPNS, Pengumuman Serentak Akhir Mei
Bupati Suwirta Genjot Kinerja Petugas TOSS Center, Pastikan Sistem Pengelolaan Sampah Berjalan Maksimal


Dia mengharapkan agar los pasar bisa segera diperbaki oleh pihak pengelola. Untuk sementara diharapkan dapat difasilitasi tempat jualan.

"Semoga masih ada barang yang tersisa, supaya dapat dijual untuk biaya sehari-hari," ujarnya. 

Sementara itu, sebelumnya musibah kebakaran terjadi pada satu unit bangunan los pasar  ( Los A ), Los Pasar Desa Adat Lelateng sebelah utara,  dengan Luas bangunan 25X8 meter di Lingkungan Ketapang,  Kelurahan Lelateng, Jumat (22/5/2021). Musibah kebakaran itu mengakibatkan sebanyak 8 pedagang yang lokasi atau los jualannya ludes terbakar. Ke delapan pedagang itu di antaranya Ni Komang Suleni yang menempati  dua kios, Anak Agung Sudiarta,  Ni Ketut Sri Sulastri  2 kios,  I Wayan Widarta, Ni Wayan Aryani, Ni Made Artini/Deker, Ni Komang Suwarti dan Desak Sukarini.

Api menjilati bangunan diketahui pertama kali oleh Komang Suleni salah satu pedagang yang juga menjadi korban kebakaran. Saat itu, Komang Leni mengaku mau bawa barang dagangan ke tempat berjualan di Pasar Pagi Lelateng. Tetapi sesampai di depan los tempatnya berjualan, ia kaget sudah melihat api sudah besar. Api tampak membesar di sisi bagian barat los tempatnya berjualan.

Upaya untuk memadamkan api dilakukan oleh warga setempat dah berusaha menghubungi pemadam kebakaran. Lokasi satu unit bangunan los A yang ditempati delapan pedagang dengan menempati 8 blok. Mereka itu berjualan pedagang pakaian, sembako, palen - palen, perlengkapan upacara dan pedagang makanan seperti roti dan lainnya. Lima unit mobil pemadam kebakaran berusaha memadamkan api. 

Kapolsek Negara, AKP Made Sudarma Putra sempat menyerukan dengan pengeras suara pada warga yang berkerumun, agar tidak berkerumun supaya tetap menerapkan aturan protokol kesehatan. (prm)