MANGUPURA-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Meskipun saat ini seluruh dunia sedang diteror oleh virus corona, namun dari penelitian yang pernah dilakukan, keganasan usus atau kanker usus hingga tahun 2021 masih menjadi penyebab kematian ketiga terbanyak di dunia.
Dokter Bedah Rumah Sakit Garbamed, Kerobokan Badung, dr. I Gusti Bagus Dharma Prakasa.M., M.Biomed, Sp.B mengungkapkan, secara keseluruhan risiko kejadian kanker kolorectal adalah 1 banding 20 orang atau 5 persen dari populasi manusia di dunia.
"Penyakit ini lebih banyak menyerang pria dibandingkan dengan wanita. Kanker usus ini secara umum memang sulit dideteksi karena memiliki ciri-ciri yang hampir sama dengan gangguan saluran cerna pada umumnya seperti ambien atau wasir. Karena memiliki gejala yang hampir sama, maka pemeriksaan terhadap keganasan usus atau kanker usus ini harus dilkukan lebih lanjut," ungkapnya, Minggu (18/4/2021).
Baca juga :
Bupati Mahayastra Buka Muslok Orari Ke-13, Titip Promosikan Pariwisata Ubud dan Aktif di Kegiatan Sosial
Kapolres Bangli Ingatkan Disiplin Prokes Jangan Sampai Kendor, Mudik Tahun Ini Kembali Dilarang
Lebih lanjut dr Dharma menuturkan, ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Mulai dari observasi terhadap pasien hingga melakukan pemeriksaan Colonoscopy sampai CT colonografy.
"Berkat ditemukannya metode deteksi dini dan kemajuan penanganan kanker kolorectal, maka kematian kanker kolorectal telah banyak berkurang sejak 20 tahun terakhir," terangnya.
Untuk gejala dari kanker usus ini disebutkan dr. Dharma secara umum hampir sama dengan gejala wasir, namun lebih spesifik gejala kanker usus adalah, diare lebih dari enam minggu, adanya perubahan pola buang air besar, adanya tanda sumbatan saluran cerna. Untuk menditeksi lebih dini penyakit ini, ia mengatakan bisa dilakukan dengan beberapa cara, mulai dari melihat riwayat keluarga, apakah ada anggota keluarga yang menderita kanker kolorektal, selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan ke rumah sakit.
"Untuk melakukan pencegahan, selain menjaga pola makan dan gaya hidup yang sehat, kita menyarankan bagi pria yang sudah berusia 50 tahun ke atas untuk mengurangi konsumsi daging merah dan menjaga berat badan sehingga tidak obesitas. Pasalnya, gejala yang dimiliki oleh penyakit ini hampir mirip dengan wasir yang bisa disembuhkan, maka bagi yang memiliki resiko tinggi terhadap penyakit ini agar bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut," pungkasnya. (dha)
Dokter Bedah Rumah Sakit Garbamed, Kerobokan Badung, dr. I Gusti Bagus Dharma Prakasa.M., M.Biomed, Sp.B mengungkapkan, secara keseluruhan risiko kejadian kanker kolorectal adalah 1 banding 20 orang atau 5 persen dari populasi manusia di dunia.
"Penyakit ini lebih banyak menyerang pria dibandingkan dengan wanita. Kanker usus ini secara umum memang sulit dideteksi karena memiliki ciri-ciri yang hampir sama dengan gangguan saluran cerna pada umumnya seperti ambien atau wasir. Karena memiliki gejala yang hampir sama, maka pemeriksaan terhadap keganasan usus atau kanker usus ini harus dilkukan lebih lanjut," ungkapnya, Minggu (18/4/2021).
Baca juga :
Bupati Mahayastra Buka Muslok Orari Ke-13, Titip Promosikan Pariwisata Ubud dan Aktif di Kegiatan Sosial
Kapolres Bangli Ingatkan Disiplin Prokes Jangan Sampai Kendor, Mudik Tahun Ini Kembali Dilarang
Lebih lanjut dr Dharma menuturkan, ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Mulai dari observasi terhadap pasien hingga melakukan pemeriksaan Colonoscopy sampai CT colonografy.
"Berkat ditemukannya metode deteksi dini dan kemajuan penanganan kanker kolorectal, maka kematian kanker kolorectal telah banyak berkurang sejak 20 tahun terakhir," terangnya.
Untuk gejala dari kanker usus ini disebutkan dr. Dharma secara umum hampir sama dengan gejala wasir, namun lebih spesifik gejala kanker usus adalah, diare lebih dari enam minggu, adanya perubahan pola buang air besar, adanya tanda sumbatan saluran cerna. Untuk menditeksi lebih dini penyakit ini, ia mengatakan bisa dilakukan dengan beberapa cara, mulai dari melihat riwayat keluarga, apakah ada anggota keluarga yang menderita kanker kolorektal, selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan ke rumah sakit.
"Untuk melakukan pencegahan, selain menjaga pola makan dan gaya hidup yang sehat, kita menyarankan bagi pria yang sudah berusia 50 tahun ke atas untuk mengurangi konsumsi daging merah dan menjaga berat badan sehingga tidak obesitas. Pasalnya, gejala yang dimiliki oleh penyakit ini hampir mirip dengan wasir yang bisa disembuhkan, maka bagi yang memiliki resiko tinggi terhadap penyakit ini agar bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut," pungkasnya. (dha)