PkM UNHI di Desa Sulangai, Petang, Kembangkan Berbagai Produk Herbal Berbahan Lokal

IMG-20250923-WA0008
Berbagai produk herbal yang berhasil diciptakan dalam program PkM Unhi di Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. 

MANGUPURA-fajarbali.com | Universitas Hindu Indonesia (UNHI) melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Klaster Pengembangan Program Studi Hibah Kementerian Agama RI Tahun 2025 melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. 

Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi tanaman herbal lokal melalui pengolahan kunyit dan jahe menjadi produk inovasi herbal seperti permen jahe, cookies jahe dan es krim kunyit sebagai upaya peningkatan derajat kesehatan dan pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat. 

Selain itu, dengan adanya produk inovasi ini dapat dijadikan “buah tangan” atau oleh-oleh khas Desa Sulangai, sebagai desa wisata. 

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat UNHI ini diketuai oleh Putu Lakustini Cahyaningrum, S.Si., M.Si., dan beranggotakan Sang Ayu Made Yuliari, S.Ag., M.Si, Ida Bagus Putra Suta, S.Ag.,M.Si dan Putut Dewanta Jenar, S.Kes., M,Sos serta melibatkan mahasiswa Ni Kadek Citra Diah Lestari dan Rr Dyah Hapsari Larashati Kertonegoro.

Program ini diinisiasi sebagai respons atas dua tantangan utama yang dihadapi masyarakat Desa Sulangai yaitu minimnya pemanfaatan tanaman obat lokal dan keterbatasan sumber pendapatan alternatif. 

“Kami melihat banyak tanaman berkhasiat disini seperti kunyit, jahe, temulawak, sereh yang hanya dijual dalam bentuk mentah. Padahal jika diolah, dikemas, dan dipasarkan lebih luas akan memiliki nilai ekonominya yang berkali lipat” kata Lakustini Cahyaningrum.

Dalam kegiatan ini, tim PkM UNHI melakukan berbagai kegiatan. Rangkaian pertama diawali dengan sosialisasi kegiatan dan pemaparan hidup sehat dengan herbal, dilanjutkan dengan pendampingan pengolahan herbal yang higienis dan sesuai standar Standar Operasional Prosedur (SOP). 

Mulai dari proses pengolahan yang higienis, formulasi produk seperti serbuk instan, permen, es krim dan cookies serta standar mutu produk seperti pengemasan dan packaging hingga strategi pemasaran yang sesuai dengan tren pasar atau masyarakat saat ini sehingga dapat memperlebar peluang usaha di bidang herbal lokal. 

BACA JUGA:  Lemari Es Grand Vetro dan Mesin Cuci SHARP Indonesia Pecahkan Rekor MURI

Selain itu, lanjut tim PKM UNHI juga melakukan pengadaan peralatan teknologi untuk memperkuat dan mendukung proses penunjang produksi produk-produk herbal lokal. 

Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Tunjung dan PKK Desa Sulangai sangat menyambut antusias kegiatan ini. Lebih dari sekadar program pelatihan, kegiatan ini menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan warga. Beberapa peserta kini berencana membentuk kelompok usaha bersama untuk memproduksi dan memasarkan produk herbal secara mandiri. 

“Kami sangat bersyukur, ilmu yang kami dapatkan tidak hanya meningkatkan kesehatan keluarga, tapi juga membuka peluang untuk menambah penghasilan” kata Ketut Sunarti, Ketua KWT Sekar Tunjung.

Kepala Desa Sulangai mengapresiasi kegiatan pengabdian ini. Menurutnya, pemanfaatan tanaman herbal lokal bukan hanya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, tetapi juga membuka peluang ekonomi kreatif baru yang dapat menambah penghasilan keluarga maupun berdampak kepada desa. 

Kegiatan ini menjadi titik balik bagi Desa Sulangai yang kaya akan potensi alam yang tidak hanya sekadar lumbung bahan mentah, tetapi dapat menjadi pusat produksi produk-produk herbal bernilai tinggi.

Melalui program ini, Desa Sulangai diharapkan menjadi percontohan desa yang mampu menggabungkan nilai tradisional dan inovasi modern untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Scroll to Top