MANGUPURA-fajarbali.com | Yayasan Widya Chandra Abiansemal adalah satu di antara 10 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kabupaten Badung yang siap melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Tahun ini, sebanyak 80 peserta di PKBM Widya Chandra bakal mengikuti ujian nasional kesetaraan Paket C, dan 22 untuk Paket B.
Ketua Yayasan PKBM Widya Chandra Abiansemal, dra Ida Ayu Made Indrayani menjelaskan, ujian kesetaraan Paket C diperuntukkan bagi peserta yang ingin memperoleh ijazah setara SMA, dan Paket B untuk setara SMP. Rata-rata peserta sudah bekerja di berbagai sektor.
“Kami sebenarnya kewalahan juga menghadapi UNBK ini karena keterbatasan sarana dan peserta kami juga lumayan banyak,” ungkap Indriyani, kemarin (26/2/2018).
Indrayani melanjutkan, pelaksanaan UNBK tahun lalu berjalan lancar. Pihaknya melaksanakan ujian di SMP Negeri 1 Abiansemal. Untuk tahun ini, pihaknya kembali meminjam tempat dan sarana di sekolah tersebut.Tahun 2017, total peserta yang ikut UNBK berjumlah 93 orang yang terdiri dari: 73 Kejar Paket C dan 20 Paket B. Semua peserta tersebut lulus UNBK. Dengan demikian pihaknya optimis pada tahun ini, pelaksanaan ujian berjalan lancar.
Kendati pun siap dalam pelaksanaan, pihaknya masih ketar-ketir menyiapkan mental peserta yang notabene berusia di atas 40 tahun.
“Yang paling tua usia 56 tahun. Yang paling muda 18 tahun. Kalau yang muda saya yakin mereka bisa mengikuti. Kalau yang usia tua, kami khawatir karena masih belum paham komputer, mereka tidak bisa lewati ujian dengan baik,” akunya.
Lebih lanjut diungkapkan, simulasi UNBK tahap tiga akan digelar pada 12 dan 13 Maret mendatang. Untuk itu, pihaknya sedari dulu mewanti-wanti para peserta untuk serius dan bersiap diri. Apalagi, simulasi hanya dilakukan satu kali saja. Hal itu karena pada simulai tahap pertama dan kedua—beberapa waktu lalu, tidak sempat diikuti yayasan yang berlokasi di Jalan Majapahit Desa Blahkiuh, Abiansemal tersebut.
Disinggung mengenai lebih dalam persiapan para peserta, pihaknya sudah menyiapkan pembelajaran intensif selama tiga hari, yakni Jumat, Sabtu, dan Minggu. “Kami datangkan guru yang sesuai jenjang kesetaraannya. Kami juga undang beberapa mantan pengawas yang sudah pensiun dan beberapa dosen sebagai pengajar tamu,” terang Indrayani.
Sebelumnya ditemui beberapa waktu lalu, Kadis Dikpora Badung I Ketut Widia Astika menegaskan jika Kesetaraan Paket B maupun C sangatlah penting. Pihaknya berharap kepada masyarakat agar tidak menganggap remeh proses yang berlaku di lembaga nonformal.
“Peserta sudah didata di Dapodik (Data Pokok Pendidikan). Jadi semua proses dari ikut pembelajaran hingga ujian akhir dan ujian nasional harus diikuti,” kata birokrat asal Kerobokan, Badung itu.
Widia Astika yang mantan Kasek SMKN 1 Kuta Selatan itu mengimbau seluruh pihak menjunjung asas kejujuran. “Baik sekolah reguler maupun PKBM, pelaksanaan UNBK kami upayakan berlangsung lancar,” tutupnya.
Untuk diketahui, dari sekian PKBM di Badung, hanya dua lembaga yang melaksanakan UNBK Kesetaraan Tahun 2017. Sebut saja PKBM Widya Chandra Abiansemal dan Mentari Fajar Kuta Selatan, sedangkan Widya Giri Petang, Widya Sentana Kuta Utara, dan Werdi Sastra Kuta Selatan melaksanakan ujian model kertas pensil atau UNKP. M-001