GIANYAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Petani di Kabupaten Gianyar, untuk Tahun 2021 ini mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 5.272 ton. Sampai akhir Maret lalu, pupuk ini sudah didistribusikan sebanyak 840 ton lebih atau sekitar 16%. Distribusi pupuk ini terbanyak di Kecamatan Sukawati yang total keseluruhan alokasi sebanyak 1.093 ton.
Adapun syarat untuk mendapatkan pupuk ini petani harus terdaftar di E-RDKK atau elektronik Rencana Definitif Kerja Kelompok.
“Jika tidak, jangan harap dapat pupuk bersubsidi. Petani yang tidak terdaftar di e-RDKK mesti membeli pupuk dengan harga relatif lebih mahal,” tergas Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian dan Peternakan Gianyar, Nyoman Tri Budi Hartanto, Minggu (2/5/2021) kemarin.
Dikatakan Tri Budi, pengesahan data petani yang masuk e-RDKK pun dilakukan berjenjang hingga sampai di meja Kepala Dinas Pertanian.
“Prosesnya panjang, diawali di lapangan PPL bersama Pekaseh yang menginput kebutuhan pupuk by name by address, sesuai KTP petani, selanjutnya kebutuhan itu didata,” jelas Tri Budi. Dikatakannya, kebutuhan pipik di Gianyar banyak, hanya saja alokasi pupuk bias terkendala, saat input data awal.
Baca Juga :
Satgas Korsupgah KPK Korwil V Tinjau Pelayanan Publik di Gianyar, Bangun Mall Pelayanan Publik, Semua Layanan Satu Pintu
Dewan Gianyar Sampaikan Rekomendasi LKPJ APBD Gianyar 2020, Dewan Berharap Trus Mengembangkan Inovasi di Masa Sulit
Dari data yang diinput, pupuk didistribusikan sesuai dengan masa tanam padi. Sehingga, dalam kurun waktu setahun, bisa 3 atau 4 kali pendistribusian pupuk. Teknisnya, pupuk diamprah lewat PPL oleh petani, pendistribusian melalui pengecer. Petani yang memerlukan pupuk tinggal menyerahkan KTP dan membayar sesuai harga eceran tertinggi.
“Yang dapat pupuk, sesuai dengan daftar. Jatahnya ada sesuai dengan yang diinput, jadi tidak mungkin dapat lebih. Yang sering menjadi persoalan adalah, ketika diverifikasi data tidak cocok, kemungkinan salah input saat pendataan awal.,” jelasnya.
Petani Gianyar yang mendapatkan E-RDKK saat ini baru dimiliki oleh 20.516 petani di Gianyar dari total yang terdaftar dalam e-RDKK sebanyak 27.676. Sisanya sekitar 7000an belum tersalurkan.
“Sudah selesai, tapi karena masih pandemi kita belum berani membuat acara pengumpulan petani. Yang jelas akan dibagikan segera tahun ini, nunggu jadwal dari Bank BNI,” jelasnya. (sar)
Adapun syarat untuk mendapatkan pupuk ini petani harus terdaftar di E-RDKK atau elektronik Rencana Definitif Kerja Kelompok.
“Jika tidak, jangan harap dapat pupuk bersubsidi. Petani yang tidak terdaftar di e-RDKK mesti membeli pupuk dengan harga relatif lebih mahal,” tergas Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian dan Peternakan Gianyar, Nyoman Tri Budi Hartanto, Minggu (2/5/2021) kemarin.
Dikatakan Tri Budi, pengesahan data petani yang masuk e-RDKK pun dilakukan berjenjang hingga sampai di meja Kepala Dinas Pertanian.
“Prosesnya panjang, diawali di lapangan PPL bersama Pekaseh yang menginput kebutuhan pupuk by name by address, sesuai KTP petani, selanjutnya kebutuhan itu didata,” jelas Tri Budi. Dikatakannya, kebutuhan pipik di Gianyar banyak, hanya saja alokasi pupuk bias terkendala, saat input data awal.
Baca Juga :
Satgas Korsupgah KPK Korwil V Tinjau Pelayanan Publik di Gianyar, Bangun Mall Pelayanan Publik, Semua Layanan Satu Pintu
Dewan Gianyar Sampaikan Rekomendasi LKPJ APBD Gianyar 2020, Dewan Berharap Trus Mengembangkan Inovasi di Masa Sulit
Dari data yang diinput, pupuk didistribusikan sesuai dengan masa tanam padi. Sehingga, dalam kurun waktu setahun, bisa 3 atau 4 kali pendistribusian pupuk. Teknisnya, pupuk diamprah lewat PPL oleh petani, pendistribusian melalui pengecer. Petani yang memerlukan pupuk tinggal menyerahkan KTP dan membayar sesuai harga eceran tertinggi.
“Yang dapat pupuk, sesuai dengan daftar. Jatahnya ada sesuai dengan yang diinput, jadi tidak mungkin dapat lebih. Yang sering menjadi persoalan adalah, ketika diverifikasi data tidak cocok, kemungkinan salah input saat pendataan awal.,” jelasnya.
Petani Gianyar yang mendapatkan E-RDKK saat ini baru dimiliki oleh 20.516 petani di Gianyar dari total yang terdaftar dalam e-RDKK sebanyak 27.676. Sisanya sekitar 7000an belum tersalurkan.
“Sudah selesai, tapi karena masih pandemi kita belum berani membuat acara pengumpulan petani. Yang jelas akan dibagikan segera tahun ini, nunggu jadwal dari Bank BNI,” jelasnya. (sar)