https://www.traditionrolex.com/27 Perumda Tirta Mangutama Susun Langkah Tekan Kebocoran, Klaim Sudah di Bawah 40 Persen - FAJAR BALI
 

Perumda Tirta Mangutama Susun Langkah Tekan Kebocoran, Klaim Sudah di Bawah 40 Persen

(Last Updated On: 17/04/2022)

MANGUPURA-fajarbali.com | Perumda Air Minum Tirta Mangutama Badung dengan direksi yang baru mulai melakukan langkah-langkah nyata untuk menekan kebocoran yang sebelumnya hingga diatas 40 persen. Direktur Teknik Made Suarsa menyatakan terakhir saat baru menjabat kebocoran di angka 43 persen. Saat ini pihaknya mengklaim kebocoran sudah di bawah 40 persen.  



Menurut Suarsa, langkah pertama yang dilakukan yakni menginventarisir permasalahan dan melakukan koordinasi dengan seluruh tim. Dari kebocoran yang ada, ujarnya, tak sepenuhnya merupakan kebocoran dari sisi teknik.

 “Ada ditemukan kebocoran administrasi. Ini tentu saja sangat terkait SDM yang ada baik pembacaan meter, kemudian teknis lainnya. Saat ini banyak ditemukan kilometer nol. Ini sedang didata dengan menggunakan sistem informasi IT untuk mengetahui sebesar mana riil kebocoran teknis maupun kebocoran administrasinya. Dengan upaya ini, pada Februari yang lalu, angka kebocoran sudah di bawah 40 persen,” tegasnya, Selasa (6/4/2021).

Baca Juga :
Yayasan Sanggar Keratuan Manggis Lestarikan Seni dan Budaya, Didukung Puluhan Seniman Gianyar
Terdampak Pandemi, Pendapatan PDAM Klungkung Menyusut, 15 Persen Pelanggan Tercatat Menunggak Iuran

Ke depan, ujar Suarsa, pihaknya akan membentuk tim NRW khusus. Tim ini akan dipoisisikan selevel kepala seksi.

“Mereka inilah yang nanti benar-benar memilah kebocoran secara riil. Intinya kami ingin tahu sakitnya itu apa dan kami bisa memberikan dosis dan obatnya. Saya berharap bisa terus menekan angka kebocoran air. Tahun ini, kami menargetkan angka kebocoran di angka 36 sampai 37 persen,” tegasnya.

Soal kendala pelayanan, Suarsa menegaskan, kasus lama. Tetapi dari hasil laporan teknis, pelayanan sudah bisa dilakukan 24 jam sepanjang tidak ada gangguan. Kalau tidak ada pipa bocor, kalau tidak ada pemasangan box culvert, itu pelayanan kami sudah 24 jam untuk di beberapa tempat.

“Walau ada kebocoran sudah dilakukan one day service. Hari ini bocor, hari itu pun kebocoran sudah ditangani agar air tak banyak yang hilang dan masyarakat tidak banyak yang mengeluh. Saat ini keluhan sudah mulai berkurang,” tegasnya.

Soal stok air baku dibandingkan dengan kebutuhan, secara eksisting, air baku masih cukup. Sumber air masih idle di Petanu, di Belusung pun dari kapasitas yang terpasang 600, produksi baru 300 liter per detik dan di estuari sudah full 500 liter per detik.

“Soal air baku masih ada kendala saat hujan hingga banjir yang menyebabkan air baku menjadi keruh. Secara proses dibandingkan dengan kebutuhan, air masih mencukupi,” katanya.

Terkait kemampuan bayar dari pelanggan saat pandemi sekarang, Dirtek asal Darmasaba tersebut menyatakan masih cukup baik berkisar di angka 87 persen. Artinya, di tengah pandemi pun, pelanggan masih mampu melakukan pembayaran. Pada tahun 2020, pihaknya menargetkan 84 persen namun pencapaian di angka 87 persen. Artinya kemampuan masyarakat untuk membayar tinggi. Hal ini karena air merupakan kebutuhan nomor dua setelah udara. (put)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Kasusnya Dianggap Lambat Ditangani, Penyidik RPK Diadukan ke Propam

Rab Apr 7 , 2021
Dibaca: 13 (Last Updated On: 17/04/2022)DENPASAR –  Fajarbali.com | Penanganan kasus hak anak antara APD dan suaminya KAD di RPK Polda Bali disebut lamban. Padahal kasus tersebut dilaporkan ke Polda Bali pada Desember 2020 lalu.  Save as PDF

Berita Lainnya