Pertahankan Kualitas, SMP Nasional Denpasar Batasi Murid Baru, MPLS Berlangsung Menyenangkan 

IMG-20250722-WA0002
Ratusan murid baru SMP Nasional (Spenas) Denpasar dan SMK Teknologi Nasional (Teknaska), yang berada di bawah naungan Perdiknas, mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Ajaran 2025/2026, Senin (21/7).

Loading

DENPASAR-fajarbali.com | Berpengalaman lebih dari setengah abad, SMP Nasional (Spenas) Denpasar menjadi salah satu sekolah favorit di Kota Denpasar. 

Hal ini bisa diukur dari penerimaan murid baru yang konsisten setiap tahunnya. Tak terkecuali tahun ini, Spenas sampai membatasi calon murid baru karena pertimbangan rasio ruang kelas dan guru. 

Ratusan peserta didik baru Spenas Denpasar yang diterima tahun ini mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Ajaran 2025/2026. Kegiatan ini dibuka pada Senin (21/7/2024) di halaman SMP Nasional.

Kepala Spenas, I Gusti Ayu Made Suci Astika Dewi, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa MPLS tahun ini mengangkat tema “MPLS Ramah: Mari Kita Ciptakan Sekolah Aman, Nyaman, dan Menyenangkan.” 

Tujuan kegiatan ini tidak hanya mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa baru, tetapi juga membentuk karakter pribadi, kemandirian, dan rasa tanggung jawab.

“Dengan MPLS yang ramah ini dan menyenangkan saya harapkan anak-anak calon siswa baru SMP Nasional ini merasa nyaman, betah, dan menjadikan sekolah ini sebagai rumah kedua. Nantinya, ini menjadi bekal mereka untuk mengenyam pendidikan selama tiga tahun di SMP Nasional,” jelas Suci.

Ia menambahkan bahwa MPLS akan berlangsung selama lima hari dengan materi yang beragam. Dalam pelaksanaannya, Spenas bekerja sama dengan sejumlah instansi seperti psikolog untuk materi anti-bullying, Polsek Denpasar Selatan untuk pembinaan kedisiplinan dan tata tertib berlalu lintas, serta Puskesmas melalui program Gerakan Hidup Sehat.

Terkait jumlah pendaftar, Suci menyebutkan bahwa Spenas telah melampaui target penerimaan siswa baru, bahkan sempat menolak beberapa calon siswa karena keterbatasan ruang kelas. Saat ini, Spenas hanya membuka delapan kelas, karena sekolah lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas.

“Langkah-langkah yang kami tempuh selama ini, seperti mengadakan berbagai lomba, membuahkan hasil hingga murid yang mendaftar melebihi target,” ujarnya.

BACA JUGA:  306 Mahasiswa STIKI Indonesia Diyudisium

“Lomba-lomba itu secara tidak langsung memancing daya tarik siswa untuk mengenal lingkungan di SMP Nasional. Selain itu, kami juga melaksanakan sosialisasi ke masing-masing sekolah dasar di wilayah Denpasar, khususnya Denpasar Selatan,” pungkasnya.

Scroll to Top