https://www.traditionrolex.com/27 Peristiwa Bapak Bunuh Anak Bikin Bulu Merinding, Ternyata Anaknya Autis dan Sakit Lumpuh - FAJAR BALI
 

Peristiwa Bapak Bunuh Anak Bikin Bulu Merinding, Ternyata Anaknya Autis dan Sakit Lumpuh

Pihak Keluarga Iklas dan Anggap Sebagai Musibah

 Save as PDF
(Last Updated On: 07/07/2023)

TKP-Rumah korban di kawasan Lingkungan Alangkajeng, Denpasar Barat. 

 

DENPASAR -fajarbali.com |Dibalik kematian bapak bunuh anak kandungnya di kawasan Lingkungan Alangkajeng, Denpasar, pada Kamis 6 July 2023, mengandung cerita yang membuat hati meringis. Betapa tidak, diduga kuat sang bapak tega membunuh anaknya dan menghabisi nyawanya sendiri karena merasa kasihan melihat kondisi anaknya yang autis dan sakit lumpuh hingga usia 26 tahun. 
 
Diberitakan, kematian Made SD (47) dan putrinya Ni Putu RPD (26) menyisakan duka mendalam bagi keluarganya. Sebab, selama ini Made SD dikenal sangat dekat dan menyayangi putrinya tersebut.
 
Sejumlah awak media mendatangi rumah duka pada Jumat 7 July 2023. Kedatangan awak media disambut hangat pihak keluarga khususnya paman Made SD yakni Made Sudiana. Ia pun menjelaskan duduk persoalan yang menimpa keponakan dan anaknya tersebut. 
 
Selama ini, kata Made Sudiana, keluarga Made SD hidup rukun dan bahagia. Ia sangat menyayangi putri kesayanganya, Ni Putu RPD yang penderita autis dan lumpuh. Selama 26 tahun itu pula, korban hanya bisa terbaring di dalam kamar tak bisa bicara. 
 
Dalam keadaan tidak berdaya di kamar, Ni Putu RPD cuma bisa mengkonsumsi obat obatan sebagai obat penenang untuk bisa tidur. Bahkan setiap malam, Ni Putu RPD harus mendengarkan lagu ketika tidur. Bila tidak, ia akan ribut dan teriak-teriak. 
 
“Keponakan saya (Made SD) sangat menyayangi anaknya. Ia juga merawat anaknya sakit hingga usia 26 tahun sampai kini,” bebernya. 
 
Dengan adanya kejadian itu, pihak keluarga menduga Made SD mengakhiri darah dagingnya Ni Putu RPD, lalu tewas bunuh diri dengan cara minum racun dan sayat tangan. 
 
Meski belum ada kepastian dari kepolisian, pihak keluarga menduga Made SD mengalami tekanan batin atau beban mental selama mengurus anaknya. Pembunuhan itu sejatinya dilakukan Made SD bukan karena membenci anaknya tapi sebagai ungkapan rasa sayang agar anaknya tidak menderita selama hidupnya karena faktor sakit-sakitan. 
 
“Dia tidak mungkin membunuh anaknya seolah-olah membenci, tidak seperti itu. Justru saking sayangnya, keponakan saya ingin mengakhiri bareng-bareng. Mungkin di pikirannya kalau dia saja yang meninggal, siapa yang mengurus anaknya? Karena selama ini kan dia yang merawat,” beber Made Sudiana. 
 
Dijelaskanya, jenasah bapak dan anak itu masih dititip di kamar jenazah RSUP Prof Ngoerah, Denpasar, sambil menunggu surat dari kepolisian. Pihak keluarga sudah mengiklaskan dan menerimanya sebagai musibah. Meski memang ada beberapa kecurigaan terkait kematian keduanya dan harus diselidiki hingga tuntas. 
 
Namun apabila surat dari kepolisian bisa keluar hari itu juga, maka pihaknya akan menggelar kremasi pada 9 Juli 2023 mendatang. Bila tidak, maka rencananya kremasi akan digelar 15 Juli 2023.
 
Kematian Made SD (bapak) dan Ni Putu RPD (anak) hebohkan warga yang tinggal di Lingkungan Alangkajeng Denpasar Barat. Keduanya ditemukan bersimbah darah di lantai 2 rumahnya, pada Kamis 6 July 2023 sekitar pukul 11.30 Wita. 
 
Diduga kuat, sang ayah terlebih dahulu membunuh putrinya lalu tewas bunuh diri dengan minum racun dan sayat tangan. 
 
Dari kejadian itu, korban Ni Putu RPD mengalami beberapa luka-luka seperti memar pada wajah, lecet, keluar darah dari hidung, luka jerat di bagian leher, serta memar di bagian perut dan paha. 
 
Di TKP, Polisi menemukan palu dan tali plastik warna coklat, buku diary, dan botol plastik 950 ml diduga berisi cairan HCL. R-005 
 Save as PDF

Next Post

7 Bocah Penganiaya Jukir Hingga Tewas Divonis Ringan, Keluarga Korban Kecewa

Jum Jul 7 , 2023
"Kami keberatan, putusan ini sangat mencedrai rasa keadilan bagi keluarga korban dan korban yg telah terbunuh," tutup Gregorius Suri
7 bocah pembunuh jukir

Berita Lainnya