Pengungsi di GOR Swecapura Bertambah

Warga Kabupaten Karangasem yang bermukim di Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Agung kembali resah. Pasca letusan tipe freatik yang terjadi Selasa (22/11/2017) malam puluhan warga kembali mengungsi ke Posko GOR Swecapura, Desa Gelgel, Klungkung. Hingga Rabu (23/11) jumlah pengungsi di posko induk tersebut bertambah 42 orang.

 

SEMARAPURA-fajarbali.com | Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung, Putu Widiada mengungkapkan, sejak Selasa malam memang ada tambahan pengungsi. Mereka mayoritas warga Desa Sebudi yang sebelumnya mengungsi di Kabupaten Buleleng.

Namun, menurut Widiada arus kedatangan pengungsi tidak seperti sebelumnya. Lantaran, hingga sore pertambahan jumlah pengungsi tetap di angka 42 orang saja. “Kedatangan pengungsi hanya Selasa (21/11) malam saja, sekarang belum ada,” ungkapnya.

Meski demikian, sesuai arahan Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, BPBD akan selalu memberikan pelayanan bagi para pengungsi. Namun, melihat pertambahan yang tidak signifikan, Widiada mengatakan pihaknya belum melakukan pembangunan tenda. Lantaran kapasitas GOR Swecapura bisa menampung 3.000 jiwa. Sehingga, bila belum mencapai jumlah tersebut, barulah akan dibuat alternatif. Salah satunya dengan mendistribusikan pengungsi ke balai banjar, seperti sebelumnya.

“Tapi kalau GOR dengan kapasitas 3000 jiwa penuh, maka  kita bawa ke balai banjar. Kalau kondisinya memaksa sekali baru kita dirikan tenda kembali,” imbuh pejabat berkaca mata ini. Ia juga menegaskan, untuk stok logistik masih mencukupi. Sesuai data Dinas Sosial, masih tersisa stok beras 33 ton. Jumlah tersebut masih bisa ditambah, dengan cadangan beras pemerintah jika pengungsi terus bertambah.

Sebelumnya, Bupati Suwirta sudah memberikan penegasan bahwa Kabupaten Klungkung selalu siap menerima pengungsi Gunung Agung. Apalagi tim yang bertanggung jawab belum dibubarkan. Sehingga Klungkung masih memberikan pelayanan terbaik. Demikian juga dengan masyarakat Klungkung lainnya. Komitmen serta semangat menyama braya diyakini tetap tinggi. Jadi bila ada pengungsi yang tersebar hingga ke balai banjar, tetap akan terlayani.

“Kalau semeton Karangasem mengungsi lagi kita siap semuanya. Termasuk tim karena masih utuh belum kita bubarkan dan mereka masih bekerja. Justru mereka lebih siap, karena di awal mereka sudah ada pengalaman,” ujar Bupati Suwirta.

Sesuai data terakhir, total jumlah pengungsi yang ada di Kabupaten Klungkung mencapai 2966 jiwa. Dari jumlah tersebut, 2.811 jiwa tinggal di zona KRB III dan 155 jiwa di zona KRB II. Seluruh pengungsi tersebar di 30 Desa/Kelurahan dengan 33 titik pengungsian. Sedangkan jumlah pengungsi di GOR Swecapura saat ini sebanyak 561 jiwa. (dia)