TABANAN - fajarbali.com | Desa Gubug, Kecamatan/Kabupaten Tabanan memiliki salah satu potensi sumber perekonomian yakni ternak babi rumahan. Namun, kotoran yang dihasilkan belum terkendali dengan sehingga dikhawatirkan mencemari lingkungan.Â
Untuk itu, tim pengabdi/dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Denpasar, yakni I Ketut Aryana, BE., SST., M.Si (Ketua), dan anggota tim yaitu Ni Ketut Rusmingsih SKM., M.Si, Drs. I Made Bulda Mahayana, SKM., M.Si, serta Dr,Drs. I Wayan Sudianyana,SKM., MPH, berinisiatif melakukan pendampingan.Â
Pendampingan ini dikemas dalam Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) di Desa Gubug. Program ini juga merupakan salah satu pelaksanaan dari tri dharma perguruan tinggi.Â
Dengan dibantu oleh 3 orang mahasiswa, materi PPDM meliputi pendambingan ibu PKK dalam pembuatan eco enzyme untuk pengolahan limbah ternak babi.
Bahan yang digunakan seluruhnya bersifat ramah lingkungan yang terdiri dari molase, kulit buah dan air dengan perbandingan 1: 3: 10 difermntasi selama 90 hari.
"Hasilnya akan dimanfaatkan untuk mengolah limbah ternak babi yang dapat mengurangi bau. Selain itu juga dapat mempercepat proses pembuatan kompos," ujar Aryana.Â
Kegiatan PPDM pendampingan pembuatan ecoenzym ini diselenggarakan pada Minggu 14 September 2025, diikuti oleh 40 orang dari ibu PKK yang berada di wilayah Desa Gubug.
Dalam kegiatan pendampingan ini juga diserahkan barang/bahan kontak kepada peserta berupa booklet, eco enzym, untuk menunjang dan membantu pelaksanaan pengolahan limbah ternak babi dirumah masing.
"Evaluasi kegiatan pendampingan terhadap pengetahuan peserta diperoleh hasil memuaskan, karena kegiatan PPDM di Desa Gubug ini mampu meningkatkan pengetahuan peserta tentang pengendalian bau dengan eco enzyme pada limbah ternak babi sebesar 24,1%," ujarnya.
Evaluasi dan tindak lanjut dari kegiatan pendampingan ini akan dilaksanakan pada 20 September 2025 atau seminggu setelah pendampingan dilakukan guna mengetahui tingkat kesungguhan dan keberhasilan peserta untuk menerapkan hasil pendampingan yang mereka peroleh dalam bentuk penggunaan eco enzyme masing-masing di wilayahnya.