Pengembangan Sistem Pertanian Organik Berkelanjutan di Desa Timuhun, Klungkung

IMG-20250812-WA0007
KKN yang berhasil dijalankan oleh mahasiswa Universitas Mahasaraswati (Unmas) di Desa Timuhun, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung adalah “Pengembangan Sistem Pertanian Organik Berkelanjutan” melalui pembuatan dan penggunaan pestisida nabati.

SEMARAPURA-fajarbali.com | Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam memajukan masyarakat.

Program ini menjadi wadah untuk menerapkan ilmu di lapangan sekaligus memberikan dampak positif bagi komunitas lokal.

KKN biasanya dilaksanakan di daerah yang membutuhkan pengembangan, seperti pedesaan. Mahasiswa tinggal bersama warga, berbaur dalam kehidupan sehari-hari, serta merancang dan menjalankan program yang relevan dengan kebutuhan desa.

Sebelum terjun ke lapangan, mahasiswa dibekali pelatihan untuk meningkatkan kemandirian dan kesiapan menghadapi tantangan.

Mereka diajarkan cara mengidentifikasi masalah, merancang solusi, dan menerapkannya secara langsung di masyarakat.

Salah satu program KKN yang berhasil dijalankan oleh mahasiswa Universitas Mahasaraswati (Unmas) di Desa Timuhun, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung adalah “Pengembangan Sistem Pertanian Organik Berkelanjutan” melalui pembuatan dan penggunaan pestisida nabati.

Program ini dilaksanakan selama dua hari. Hari pertama difokuskan pada proses penyiapan fermentasi pestisida nabati berbahan dasar daun pepaya tua. Daun dihancurkan, dicampur dengan air, lalu diperas untuk diambil sarinya.

Sari daun tersebut dimasukkan ke dalam botol untuk difermentasi selama 24 jam sebelum ditambahkan sedikit deterjen cair.

Hari kedua diisi dengan penyuluhan kepada 20 petani lokal. Antusiasme peserta terlihat tinggi, dengan banyaknya pertanyaan dan diskusi seputar manfaat serta cara penggunaan pestisida nabati.

Kegiatan ditutup dengan penyemprotan pestisida pada kebun bunga milik warga.
Program ini bertujuan mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia, menjaga kelestarian lingkungan, dan meningkatkan kualitas hasil pertanian.

Selain memberi dampak langsung, kegiatan ini juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat.
Kolaborasi ini menunjukkan bahwa sinergi antara ilmu pengetahuan dan kearifan lokal dapat mendorong perubahan positif.

Diharapkan program serupa terus berlanjut dan menginspirasi generasi muda dalam membangun desa yang mandiri dan berwawasan lingkungan.

BACA JUGA:  SHARP Peduli Korban Banjir, Fokus Kesehatan Balita hingga Servis Elektronik Gratis

Dosen Pembimbing Lapangan KKN Desa Timuhun, Dr. Putu Agus Eka Rismawan, SE., MM., menjelaskan bahwa saat ini keberadaan pestisida nabati menjadi semakin penting, mengingat kemampuannya membasmi hama secara efektif dengan dampak negatif yang jauh lebih kecil dibandingkan pestisida berbahan kimia.

Menurutnya, penggunaan pestisida nabati tidak hanya membantu menjaga kesehatan tanah dan tanaman, tetapi juga mengurangi risiko pencemaran lingkungan serta bahaya bagi kesehatan manusia.

Hal ini menjadi perhatian khusus karena hingga kini sebagian besar petani masih mengandalkan pestisida kimia dalam mengendalikan hama, yang dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerugian ekologis maupun kesehatan.

Scroll to Top