https://www.traditionrolex.com/27 Penemu Pupuk Organik Bio Inokulum Harapkan Pemasaran - FAJAR BALI
 

Penemu Pupuk Organik Bio Inokulum Harapkan Pemasaran

(Last Updated On: 17/04/2022)

TABANAN-fajarbali.com | Penemu pupuk organik I Wayan Sunada, SP. M.Agb., menemukan pupuk organik cair yaitu Bio Inokulum. Pupuk organik tersebut sangat baik memperbaiki sifat fisik tanah pertanian dengan  menambahkan jamur Bb (Beauveria bassiana) dan trichoderma, yang berfungsi sebagai pengendali hama penggangu tanaman, sangat baik digunakan untuk menghilangkan kutu putih pada tanaman cengkeh. 

Sunada melanjutkan, pupuk organik hasil temuannya pada dasarnya untuk semua tanaman, sebab pupuk Organik Bio Inokulum terbuat dari bahan tanaman yaitu daun dan bongkol tanaman yang mengandung hormon giberelin, auksin dan sitokinin yang berfungsi sebagai pembelah sel. Proses pembuatan pupuk tersebut untuk menghasilkan kualitas terbaik cukup lama, memakan waktu 2 tahun untuk melakukan uji mutu untuk mendapatkan diatas standar permentan.

“Saya sudah lakukan uji coba pada pupuk organik yang saya buat, pada demplot padi, jagung, cabe, dan yang terakhir saya lakukan pada pisang dan akhirnya sangat luar biasa buahnya rata-rata meningkat sampai 2 kali lipat, pada padi saja dengan menggunakan pupuk biasa hasil panennya hanya 6 ton dengan menggunakan Bio Inokulum bisa mencapai 8 ton bahkan lebih,” jelasnya.

Baca Juga :
PUDDS Seleksi Dewan Pengawas dan Direksi
Bupati Sanjaya Paparkan Visi Misi Pembangunan Tabanan di Ombudsman

Penggunaan pupuk Bio Inokulum terbilang cukup simple hanya dengan seminggu setelah penanaman padi, diaplikasikan pada pangkal pohonnya dengan cara disemprot agar memacu tanaman untuk mempunyai anakan, sehingga pada produksi panen nanti akan meningkat.

Pria dengan gelar Doktor di Universitas Udayana tersebut berharap kepada Perusda agar bisa bekerjasama dalam pendistribusian dan produksi pupuk organik yang ia ciptakan. Pasalnya pupuk hasil temuannya sudah terbukti dan teruji hasilnya, bahkan pupuk hasil buatannya sudah ribuan botol pupuk organik dikirim ke Kupang hanya saja di Bali kurang pemasaran.

Sunada pun berharap kepada Gubernur Bali, Wayan Koster untuk bisa membantu memasarkan pupuk Bio Inokulum untuk bisa diterima oleh petani Bali.

“Saya mohon pak Gubernur Bali, Wayan Koster bisa membantu memasarkan pupuk organil Bio Inokulum demi memajukan pertanian organik di Bali,” harapnya

Tetapi masih banyak kendala yang dihadapi ketika melayani banyak permintaan, terutama dalam produksinya masih terbatas karena prosesnya masih manual. Untuk bisa diterima oleh masyarakat, Sunada mematenkan pupuk organik yang ia buat didaftarkan ke Menkumham yang kini tinggal menunggu nomor paten produknya saja. Tidak hanya sampai pada Hak Paten saja Sunada juga akan mendaftarkan pada SNI dan syarat untuk pendaftarannya pun sudah terpenuhi. (kdk)

Dengan harga pupuk cair yang terbilang murah 1 liter pupuk organiknya di banderol Rp55 ribu Sunada mengakui banyak investor yang melirik pupuk tersebut, tetapi pihaknya tidak berani mengambil keputusan. “Para investor banyak yang tertarik pada pupuk saya, tetapi karena saya masih fokus pada mutunya dahulu jadi saya belum berani ambil keputusan,” paparnya.

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

8.689 Orang Telah Jalani Vaksinasi Covid-19 Kedua di Karangasem

Jum Mar 19 , 2021
Dibaca: 60 (Last Updated On: 17/04/2022)AMLAPURA-fajarbali.com | Hampir 8.689 orang yang telah menerima vaksin Sinovac sebanyak dua kali hingga Kamis (18/03/2021). Jumlah tersebut terhitung sejak vaksinasi tahap pertama sampai tahap II. Itupun, belum termasuk yang akan menjalani vaksinasi pada Jumat (19/2) hari ini dan Senin mendatang. Sedangkan, pelaksanaan vaksinasi tahap II […]

Berita Lainnya