https://www.traditionrolex.com/27 Pencetus Tabungan Yadnya BNI Raih Doktor - FAJAR BALI
 

Pencetus Tabungan Yadnya BNI Raih Doktor

(Last Updated On: 24/04/2024)

Dr. Ir. I Gusti Nyoman Dharma Putra, ST., MM., IPP., C.Ht., didampingi keluarga dan dewan penguji.

DENPASAR-Fajar Bali | Ir. I Gusti Nyoman Dharma Putra, ST., MM., IPP., C.Ht., berhak menyandang gelar Doktor (Dr) setelah sukses mempertahankan disertasi berjudul “Pengaruh Perencanaan Keuangan, Promosi, dan Religiusitas terhadap Brand Image dan Minat Menabung Produk Tabungan Yadnya di PT Bank Negara Indonesia (BNI)”.

Ujian terbuka promosi doktor berlangsung di Kampus Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar, Selasa (23/4). Dharma Putra dinyatakan lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif 3,38 (cum laude), sekaligus tercatat sebagai doktor ke-149 yang ditelurkan Unhi.

Di tengah segudang kesibukannya sebagai Pimpinan di PT BNI 05 Semarang, Dharma Putra harus membagi waktu agar perkuliahannya di Program Doktor, Prodi Ilmu Agama dan Kebudayaan, Fakultas Ilmu Agama, Seni dan Budaya Unhi, sesuai target.

Suami dari Ni Made Sariani ini, adalah pencetus Tabungan Yadnya BNI yang dilaunching pada 11 November 2020 lalu. Ide tersebut dipicu dari pengalamannya tugas di beberapa provinsi se tanah air.

“Saya pernah ditugaskan di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, NTB, NTT dan daerah lain. Saya aktif komunikasi dengan umat dan PHDI setempat. Ternyata perencanaan biaya yadnya umat kita di luar sangat baik. Kenapa kita tidak terapkan di Bali,” jelasnya.

Kesempatan mengimplementasikan idenya itu datang saat ditugaskan memimpin BNI Wilayah 08 Bali, NTB, NTT. Bak gayung bersambut, pimpinan pusat memberi tantangan setiap pimpinan wilayah untuk berinovasi. Dan, program Tabungan Yadnya yang lahir dari otaknya sontak mendapatkan lampu hijau.

Hingga saat ini, lanjut Dharma Putra, Tabungan Yadnya BNI mencatat 49. 300 nasabah dengan total dana hampir Rp1 Triliun. Tabungan Yadnya pun menjadi varian yang menarik minat masyarakat khususnya Hindu di Bali.

Pria tiga putri, kelahiran Tabanan 24 Mei 1971 ini melanjutkan, Tabungan Yadnya memiliki keunggulan yang tentunya meringankan umat. Ini lah yang mendasari tekadnya melanjutkan studi agar bisa memberikan kontribusi pemikiran untuk umat.

Adapun keunggulan Tabungan Yadnya, setoran awal mulai Rp100 ribu, disetor setiap bulan, bunga setara deposito dan apabila si penabung meninggal dunia sebelum jatuh tempo, bisa di-break putus atau dibiarkan. Nanti asuransi yang menyelesaikan.

“Misalnya orangtua perlu Rp75 juta untuk mepandes anaknya 5 tahun lagi. Tapi baru setahun dia meninggal. Maka bisa diputus atau enggak perlu bayar lagi. Nanti asuransi yang membayar sesuai rencana digelarnya upacara yadnya,” ungkapnya.

Dari hasil risetnya, Tabungan Yadnya didasarkan atas religiusitas nasabah. Semakin baik perencanaan yadnya, semakin tinggi pula minat menabung. Lagi pula, perencanaan keuangan untuk kepentingan yadnya, termaktub dalam pustaka suci Hindu, Saramuscaya Sloka 268; yang intinya mengatakan, perencanaan keuangan merupakan bagian dari biaya untuk kegiatan dharma.

Promotor Dharma Putra, Prof. Dr. Ida Bagus Raka Suardana, SE., MM. didampingi Kopromotor Prof. Dr. I Gede Putu Kawiana, SE., MM., menilai Dharma Putra adalah sosok yang mempunyai banyak kelebihan. Terutama mengolaborasikan ilmu teknik (mesin), manajemen dan agama.

Selain itu, ia juga terampil memandu acara sebagai presenter dan sering memberi kuliah umum di berbagai kampus. Raka Suardana berharap, setelah pensiun dari perbankan, Dharma Putra terjun sebagai dosen agar pemikiran-pemikirannya tersalurkan ke mahasiswa.

“Saya relatif tifak menemukan kendala menjadi promotor beliau. Beliau adalah praktisi di bidangnya. Hanya tinggal memperkuat referensi sastra-sastra agama yang berhubungan dengan disertasinya,” pungkas Raka Suardana.

Senada Dekan Fakultas Ilmu Agama, Seni dan Budaya Unhi Prof. Dr. I Ketut Suda, M.Si., berpendapat, Dharma Putra adalah orang yang berhasil menggunakan otak kanan dan kiri secara seimbang.

“Otak kiri dan kanan memang sebaiknya digunakan secara seimbang. Bukan malah di-dikotomi di antara keduanya dengan bidang-bidang ilmu,” jelas Prof. Suda. Gde

 Save as PDF

Next Post

Dinsos Badung Gelar Pelatihan Tata Rias Bagi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi

Rab Apr 24 , 2024
Salah satu program Dinas Sosial untuk pemberdayaan bagi penyandang kesejahteraan sosial.
Dinsos tata rias

Berita Lainnya