Pemkab Badung Pelajari Teknis SWRO di Gili Trawangan

u12-1000449081
Kunjungan Pemkab Badung ke kawasan Gili Trawangan, Lombok Utara, Kamis (6/11).

LOMBOK-Fajarbali.com | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung melakukan kunjungan kerja ke kawasan Gili Trawangan, Lombok Utara, Kamis (6/11). Kunjungan tersebut untuk mempelajari langsung instalasi desalinisasi air laut melalui metode “sea water reverse osmosis” (SWRO) yang dikelola oleh PT Tiara Cipta Nirwana (TCN). Kunjungan ini juga sebagai langkah persiapan bagi Kabupaten Badung dalam menghadapi tantangan pemenuhan air bersih, terutama untuk wilayah Badung selatan.

 

Kunjungan dipimpin oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Badung, IB Gede Arjana yang hadir bersama jajaran instansi terkait, antara lain, Perumda Air Minum Tirta Mangutama (PDAM Tirta Mangutama) melalui Direktur Teknik PDAM Tirta Mangutama Made Suarsa dan Kabag Produksi, Kabag Prokopim Badung, I Made Suardita, perwakilan dari Kejaksaan Negeri Badung, dan instansi seperti PUPR dan BRIDA.

 

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Badung, IB Gede Arjana , teknologi SWRO menjadi salah satu opsi strategis bagi Badung dalam menghadapi keterbatasan air baku permukaan. Untuk distribusi air yang dihasilkan oleh PDAM Tirta Mangutama saat ini menjadi perhatian pemerintah daerah maupun ‎DPRD, khususnya terkait pemenuhan air bersih di Badung Selatan yang masih dalam tahap pembangunan infrastruktur. “Saat ini, pembangunan SWRO di Badung masih berada dalam tahap studi kelayakan (Feasibility Study/FS),” katanya. 

 

Arjana menyebut bahwa meskipun biaya investasi SWRO cukup besar, Pemkab Badung tetap berupaya mewujudkan opsi ini karena kondisi wilayah selatan yang kedekatannya ke laut membuat teknologi tersebut layak dipertimbangkan. Ia mencontohkan kondisi di Gili Trawangan yang tidak jauh beda dengan kondisi di Badung Selatan, yakni keberadaan laut sebagai sumber air baku yang sangat dekat.

BACA JUGA:  Pantau Posko Pencegahan Covid-19 Desa Wabup Suiasa Ingatkan Petugas Jaga Kesehatan dan Tingkatkan Kesiapsiagaan

 

Sementara itu, Direktur Teknik PDAM Tirta Mangutama Made Suarsa menyampaikan bahwa fokus utama saat ini adalah wilayah Badung Selatan, karena di utara sumber air relatif masih cukup. Sedangkan di selatan, sumber air kurang memadai. Saat ini badung tengah melakukan pembangunan infrastruktur pipa bawah laut, meski perizinan masih dalam proses karena kawasan tersebut merupakan kawasan konservasi.

 

PDAM mengungkap bahwa mereka sedang membangun desain dari hulu ke hilir. “Sementara sebagai cadangan (backup) melalui reservoir juga sedang disiapkan sambil menunggu pipa bawah laut selesai. Sehingga apabila pipa bawah laut belum rampung, maka reservoir ini akan menjadi backup untuk menjaga stabilitas suplai,” ucapnya.

 

Kebutuhan air di Badung Selatan ditargetkan minimal 1.500 liter per detik dan maksimal hingga 2.000 liter per detik. Saat ini, kekurangan tercatat sekitar 1.000 liter per detik dengan izin yang telah keluar baru sekitar 300 liter per detik, yang hanya dapat bertahan untuk beberapa tahun.

 

PDAM melihat opsi SWRO sebagai pilihan selanjutnya untuk menutupi kekurangan tersebut. “Kunjungan kerja ini menjadi langkah penting dalam upaya Pemkab Badung untuk mengamati dan belajar dari praktik pengolahan air laut menjadi air tawar, dengan harapan nantinya bisa diterapkan di Badung Selatan,” harapnya.

 

Dengan begitu, upaya pemenuhan kebutuhan air bersih di wilayah Badung menjadi semakin nyata dan terarah. Pemerintah daerah menegaskan bahwa pemanfaatan teknologi baru seperti SWRO bukan alternatif tunggal, tetapi bagian dari strategi jangka panjang dalam pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.W-004

BERITA TERKINI

TERPOPULER

Scroll to Top