Pemerintah Diharapkan Beri Subsidi Pembelian Kuota Internet Bagi Siswa

(Last Updated On: 25/08/2020)

DENPASAR – fajarbali.com | Reses anggota DPRD Bali Ketut Suwandi di Dapil Denpasar didominasi aspirasi persoalan pendidikan. Hal ini tak lepas dari keluhan masyarakat akibat Pandemi Covid-19 dengan pembelajaran jarak jauh atau melalui Daring. 

Para konstituen dari politisi yang dijuluki “Jendral Kota” ini menilai kegiatan belajar mengajar tersebut tidak efektif sehingga dikhawatirkan kualitas sumber daya manusia nantinya akan semakin menurun. Orang tua siswa juga mengeluhkan persoalan biaya yang harus dikeluarkan untuk pendidikan anak. Apalagi ada tambahan untuk pembelian kuota internet.

Sementara itu, banyak orang tua yang pendapatannya menurun, bahkan ada yang tak lagi bekerja akibat di PHK. Ketut Suwandi mengatakan, aspirasi tersebut muncul dari masyarakat sekitaran empat kecamatan di Denpasar. Meliputi  Perumahan Asri, Banjar Batur Peguyangan. Puncak Sari Peguyangan. Perumahan Green Kory Nuansa Hijau. Wilayah Dentim di Dadia Agung Pasek Sumerta. “Hampir disemua tempat yang saya datangi mengeluhkan biaya pendidikan di masa pandemi yang meroket. Biaya pulsa atau kuota paket internet yang membengkak, itu rata-rata keluhan masyarakat, ” katanya, Selasa (25/08/2020).

Menurutnya, kendati pembelajaran melalui daring, namun beban SPP tetap mahal dan harus dibayarkan. Ditambah lagi biaya untuk pembelian kuota internet. “Belajar sudah dari rumah, kuota banyak habis untuk belajar online tetapi SPP tetap bayar,” akunya.

Selain itu, minimnya jumlah sekolah negeri baik itu SMP maupun SMA/SMK di Denpasar tak luput dari keluhan masyarakat. Meski tahun ini ada rencana pemerintah Provinsi membangun sekolah SMA Negeri di Denpasar untuk wilayah Dentim (Denpasar Timur) dan Densel (Denpasar Selatan). Namun, kebutuhan sekolah di Denpasar Barat (Denbar) juga masih kurang. Saat ini baru ada SMA 4 saja. Disamping itu, penduduk di Denbar lebih padat dibandingkan kecamatan lain. Begitu juga dengan sekolah SMP negeri masih sangat kurang. “Setiap tahun ajaran baru, siswa rebutan mencari sekolah negeri karena pilihan utama dengan harapan biaya pendidikan bisa lebih murah, ” tandasnya.

Suwandi berharap, pemerintah daerah agar segera membangun sekolah negeri baru agar tidak ada siswa tercecer khususnya di Denbar. Ia menambahkan, guna menghindari terjadi klaster baru pada dunia pendidikan, pihaknya masih mengharapkan belajar mengajar dilakukan secara online apalagi untuk sekolah dasar.

Hanya saja perlu perhatian pemerintah baik kota maupun provinsi untuk menyiapkan dana subsidi pembelian kuota paket internet. “Pemerintah harus siapkan anggaran tambahan guna mensubsidi biaya pulsa paket internet siswa,” pungkasnya. (her).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Ambenan Ijogading Perlu Dikembangkan

Sel Agu 25 , 2020
Dibaca: 26 (Last Updated On: 25/08/2020)NEGARA – fajarbali.com | Upaya untuk membangun wisata budaya di desanya, tampaknya tak pernah surut dari para pemuda pemudi di Kelurahan Loloan Kecamatan Jembrana. Selain diwarisi bangunan budaya seperti rumah-rumah panggung dan bahasa khas melayu loloannya, di Kelurahan sebelah timur Sungai Ijogading ini,  juga membangun […]

Berita Lainnya