https://www.traditionrolex.com/27 Pembunuh Sadis Ini Mengaku Tidak Punya Uang Hingga Terpaksa Minum Air di Keran - FAJAR BALI
 

Pembunuh Sadis Ini Mengaku Tidak Punya Uang Hingga Terpaksa Minum Air di Keran

Tersangka Aryo Tonton Tutorial di YouTube Cara Membuat Orang Pingsan

 Save as PDF
(Last Updated On: 06/01/2023)

PEMBUNUH-Tersangka Raden Aryo Puspo Buwono digiring ke lokasi jumpa pers awak media. 

 

DENPASAR -fajar bali.com |Tersangka Raden Aryo Puspo Buwono yang ditangkap dan ditembak betisnya mengakui segala perbuatanya telah menghabisi nyawa Aluna Sagita (26). Ia mengakui aksi pembunuhan disertai perampokan itu karena dirinya butuh uang untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. 
 
Bahkan dihadapan sejumlah awak media, tersangka Aryo minta maaf kepada keluarga korban dan mendoakan korban tenang di alam sana. 
 
Pria kalem tapi sadis asal Blitar, Jawa Timur itu menceritakan kronologis kejadiannya. Dijelaskanya, pada Sabtu 31 Desember 2022 siang, dia masuk kerja di sebuah restoran di Denpasar. Namun oleh pihak restoran dia disuruh pulang dan diminta bekerja esok harinya. 
 
Sehingga tersangka pulang ke rumah kosnya di Jalan Serma Gede, Denpasar Barat dengan berjalan kaki. Sebab, ia tidak punya sepeda motor. Nah setiba di kamar kos tersangka langsung tidur. 
 
Mirisnya saat bangun tidur, dia kehausan dan terpaksa minum air keran karena tidak punya uang. “Saya minum air keran karena haus dan tak punya uang untuk beli air,” ujar tersangka yang betis kiri dan kananya ditembak itu. 
 
Di tengah termenung di kamar kos, tersangka Aryo putus asa melihat kondisi ekonominya. Hingga akhirnya terbesit pikiran untuk melakukan kejahatan. 
 
Ia lantas download aplikasi MiChat. Ia juga melihat tutorial di YouTube cara membuat orang pingsan. Selanjutnya ia mencari cewek bokingan di aplikasi Michat. 
 
“Setelah saya dapat ceweknya (korban), saya jalan kaki dari kos ke lokasi,” ungkapnya. 
 
Tersangka Aryo mengaku tidak berniat membunuh korban, tapi hanya ingin menguasai hartanya. Jika rencananya berhasil, niscaya bisa untuk menutupi hidup sehari-hari. “Saya sangat menyesal dan minta maaf kepada keluarga korban dan semoga korban tenang di alam sana,” ujar Aryo. 
 
Sementara itu, dari jumpa pers dengan awak media, Kapolresta Denpasar Kombespol Bambang Yugo Pamungkas mengatakan dalam kaitan kasus ini pihaknya mengamankan 7 jaringan prostitusi online aplikasi Michat. Setelah diperiksa, 3 diantaranya berstatus tersangka. 
 
“Tiga orang di antaranya, Masing-masing berinisial TJ, DRS alias Kiky, dan FH alias BDL ditetapkan jadi tersangka. Ketiganya merupakan operator jaringan prostitusi online lewa MiChat,” beber Kombes Bambang. 
 
Ketiganya, kata Kombes Bambang, memiliki peran penting terkait tewasnya Aluna Sagita. Yakni mereka menerapkan tarif Rp 300.000 dengan rincian Rp 250.000 untuk PSK dan Rp 50.000 untuk operator dan manajemen. 
 
Dalam kasus ini, jelas Kombes Bambang, ketiganya dikenakan Pasal 296 KUHP dan atau Pasal 506 KUHP dan atau Pasal 45 ayat (1) Jo Pasal 27 ayat (1) UU RI Nomor 11Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan atau Pasal 30 Jo Pasal 4 ayat (2) UU RI Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dengan ancaman pidana 6 tahun penjara. R-005
 Save as PDF

Next Post

Kapolres Badung Gelar "Jumat Curhat" di Obyek Wisata Taman Ayun

Jum Jan 6 , 2023
Bersifat Kritik, Saran, dan Masukan Permasalahan Sosial dan Kamtibmas.
IMG_20230106_200713-4adae58a

Berita Lainnya